Malang Post – Tampaknya Arema FC tidak hanya mendaftarkan Stadion Gajayana. Menjadi homebase mereka di Liga 1 musim 2023/2024 mendatang.
Tim berjuluk Singo Edan ini, ternyata juga mendaftarkan stadion yang lain. Bahkan stadion itu berada di luar Pulau Jawa. Yakni Stadion I Wayan Dipta. Di Kabupaten Gianyar, Bali.
Kepastian itu disampaikan langsung Direktur Utama PT Liga Indonesia Baru (LIB), Ferry Paulus. Saat menghadiri pelantikan kepengurusan PSSI periode 2023-2027 di Hotel Fairmont, Jakarta, Jumat (26/5/2023), kemarin.
“Mereka (Arema FC, Red.) sudah mendaftarkan dua tempat. Di Bali (Stadion I Wayan Dipta) dan Gajayana (Kota Malang),” ujar Ferry Paulus, kepada awak media.
Hanya saja dari dua homebase tersebut, Stadion Gajayana masih belum bisa dipakai secara langsung. Paling tidak untuk laga-laga awal di kompetisi.
Penyebabnya, stadion tertua di Indonesia ini, masih harus dilakukan renovasi. Untuk bisa memenuhi regulasi yang ditetapkan operator kompetisi.
Beberapa fasilitas stadion, masih belum standar. Seperti bangku penonton yang belum single seat. Juga lampu penerangan yang perlu ditambah.
“Gajayana kan masih renovasi. Itu yang masih diproses. Keputusannya tergantung dari hasil akhir nanti.”
“Jadi harus ada kolaborasi juga dari PUPR, mengenai Gajayana seperti apa. Lalu, (Stadion) Kanjuruhan juga sedang dilakukan renovasi sekarang,” ujarnya.
Sebelumnya, Arema FC memang menjadikan Stadion Kanjuruhan di Kepanjen, Kabupaten Malang, sebagai homebase selama kompetisi Liga 1 bergulir.
Namun sejak Tragedi Kanjuruhan, pada 1 Oktober 2022, yang menelan 135 korban meninggal dunia, menyebabkan Arema FC harus terusir. Lantaran sanksi Komdis PSSI, sebagai dampak tragedi tersebut.
Apalagi setelah dilakukan pengecekan secara menyeluruh, ternyata infrastruktur Stadion Kanjuruhan, dinilai tidak layak untuk melangsungkan pertandingan kompetisi Liga 1.
Karena ada standar baru yang di terapkan oleh operator kompetisi, PT Liga Indonesia Baru (LIB).
Pemerintah pun berjanji akan melakukan renovasi terhadap Stadion Kanjuruhan. Yang langsung dihendel oleh Kementerian PUPR.
Sedangkan Stadion Kapten I Wayan Dipta, menjadi salah satu venue yang mempunyai peluang besar, menjadi menjadi markas Arema FC.
Apalagi stadion yang menjadi kandang Bali United itu, sudah lolos dari standar yang ditetapkan oleh PT LIB.
Manajemen Arema FC sendiri, juga mengakui kalau timnya bakal kembali menjadi musafir. Paling tidak untuk empat sampai enam laga home awal di musim 2023/2024.
“Nanti ke Bali. Itu sudah fix.”
“Mungkin nanti kami sekitar sebulan di Bali. Kalau Stadion Gajayana selesai yang kami langsung kembali,” ujarnya Manajer Arema FC, Wiebie Dwi Andriyas.
Sekaligus menandaskan, jika Stadion Kapten I Wayan Dipta, akan menjadi markas sementara. Untuk mengawali kompetisi, yang kick-offnya dijadwalkan pada awal Juli mendatang.
Meski demikian, Arema FC juga tetap berfokus untuk menggunakan Stadion Gajayana, sebagai home base musim ini.
Bahkan awalnya, manajemen menginginkan Singo Edan, untuk bermain di wilayah Jawa Timur dalam mengawali kompetisi Liga 1 nanti. (*/ Ra Indrata)