Malang Post – Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) TNI, Jenderal TNI Dr Dudung Abdurachman, memberi atensi pada ratusan difabel yang dikunjunginya di Kantor Koramil 0818-08/Pakisaji, Rabu (3/5/2023).
“Di sini ada yang luar biasa. Saya bangga, ada babinsa yang mengimplementasikan perintah KSAD, bahwa setiap prajurit harus mengerti kesulitan-kesulitan rakyat, mampu mengatasi kesulitan mereka, apapun itu. Jadi, (keberadaannya) harus jadi solusi,” ungkap Jenderal TNI Dudung Abdurachman, Rabu (3/5) siang.
Dikatakan, prajurit TNI yang dimaksud adalah Sersan Satu (Sertu) Tri Djoko P, anggota babinsa yang sehari-hari bertugas di satuan wilayah Koramil 0818-07/Pakisaji. Sebagai anggota TNI, Djoko dinilai punya kepedulian tinggi pada penyandang disabilitas.
Jenderal Dudung juga menyampaikan apresiasinya kepada Pemkab Malang yang juga turut berkontribusi terhadap nasib para difabel.
“Ya, juga ada banyak pihak yang mau peduli untuk membantu para difabel ini. Terima kasih para pengusaha, pak Bupati Malang juga atas kepeduliannya,” ungkapnya.
Kunjungan KSAD TNI Jenderal Dudung disambut langsung Dandim 0818/Malang-Batu, Letkol Taufik Hidayat, dan Bupati Malang, HM Sanusi, beserta beberapa jajaran Pemkab Malang.
Didampingi isterinya, Ny Rahmah Dudung Abdurachman, KSAD TNI sempat menyapa sejumlah anak difabel yang tengah belajar mewarnai.
Sebagian difabel lainnya, memamerkan kemampuan dan hasil keterampilan produktifnya. Diantaranya, ada usaha telor asin, merajut kaos kaki, juga keterampilan membatik.
KSAD juga secara khusus dihibur dengan nyanyian lagu sangat merdu, yang dibawakan Putri, penyandang tuna netra. Judul lagunya sangat menyentuh hati, ‘Jangan Menyerah’, yang dipopulerkan d’Masiv.
Tak lupa, KSAD menyapa beberapa beberapa difabel yang didampingi keluarganya. Dudung juga sempat bertanya dan mendengarkan kisah singkat latar belakang dan keseharian mereka.
Secara simbolis, Dudung menyerahkan bantuan modal usaha UMKM bagi para difabel yang sudah punya keterampilan kerja ini, senilai Rp 50 juta. KSAD juga berniat menitipkan santunan Rp 1 juta untuk setiap difabel binaan anggota Koramil Pakisaji ini.
Selama ini, para difabel ini bernaung sebagai binaan Yayasan Kartika Mutiara, yang dibina oleh Koramil Pakisaji. Hingga kini, setidaknya sudah ada 162 difabel dengan berbagai keterbatasan yang dilatih dan dibina yayasan ini.
Anggota Babinsa Koramil Pakisaji, Tri Djoko P mengungkapkan, kepeduliannya pada para difabel memang dilandasi rasa kemanusiaan. Bersama komunitas kecil pegiat difabel yang ditemuinya, ia pun berinisiatif membentuk yayasan peduli difabel sejak akhir 2017 silam.
“Kepedulian pada difabel ini berawal tujuannya adalah untuk membahagiakan orang lain. Karena, manusia itu katanya paling sempurna jika bisa bermanfaat bagi orang lain. Jadi, kami ingin bermanfaat menjadi orang baik itu saja,” ungkap Tri Djoko.
Dikatakan, mengumpulkan dan mendampingi para difabel ini awalnya ketika ia mendapati sejumlah warga yang kebetulan difabel. Akan tetapi, tidak bisa mendapatkan pendidikan atau menjalani kehidupan sosial lainnya karena keterbatasan yang dimiliki.
“Ya, awalnya kami menemui ada satu dua warga difabel atau berkebutuhan khusus. Tetapi, karena kondisi ekonomi mereka tidak sekolah, mereka malu atau karena faktor lingkungan. Pelan-pelan kami ajak belajar, kami jemput dan dilatih melalui yayasan kami,” demikian anggota TNI yang juga menjadi pembina Yayasan Kartika Mutiara ini. (Choirul Amin)