Malang Post – Forum Lalu Lintas dan Angkutan Jalan (FLLAJ) Kota Batu mulai meramu skema arus lalu lintas (lalin) jelang Ramadan dan Hari Raya Idul Fitri 1444 H. Ini perlu dilakukan sejak jauh-jauh hari. Mengingat Kota Batu sebagai kota wisata, pastinya akan dibanjiri wisatawan saat momen tersebut.
Kepala Dishub Kota Batu, Imama Suryono menyatakan, hal tersebut perlu dirancang sejak jauh-jauh hari. Sebagai dasar agar arus lalin di Kota Batu saat momen tersebut bisa berjalan lancar.
“Setelah dirumuskan, kami berharap kemacetan di Kota Batu bisa berkurang. Minimal berkurang. Karena kalau untuk menghilangkan macet itu mustahil. Sebab jalan di Kota Batu jumlahnya terbatas,” ujar Imam, Kamis, (16/3).
Karena jumlah jalannya terbatas, Imama menyebutkan sejumlah titik kemacetan yang sering terjadi di Kota Batu. Diantaranya Jalan Diponegoro, Bromo, Semeru, Abdul Gani atau depan TMP, seputaran Alun-alun Kota Batu, pertigaan Bendo, Pendem dan perempatan Arhanud.
“Untuk mengurai kemacetan sebenarnya kami punya jalur alternatif Jalibar. Tapi jika dilewatkan jalur tersebut, akan timbul masalah baru. Sebab akan menimbulkan menumpuknya kendaraan di jalur depan TMP,” tuturnya.
Selain jalur alternatif tersebut, juga ada jalur alternatif baru penghubung Sisir-Pandanrejo. Menurut Imam, jalur tersebut bisa dijadikan opsi tambahan. Namun hanya bisa dilalui untuk kendaraan kecil.
Kanit Turjawali Polres Batu, Ipda M Huda menyampaikan, untuk mengatasi titik-titik trouble spot di Kota Batu. Pihaknya akan berkoordinasi dengan Polres Malang. Guna mengurai kemacetan di jalur masuk Kota Batu di kawasan Pendem.
“Jika ekor kemacetan jalur Pendem sudah sampai Polsek Karangploso. Maka jalur Pendem akan kami tutup sementara. Kemudian arus kendaraan kami arahkan ke Bendo atau jalur sisi utara Kota Batu,” jelas dia.
Ketika arus lalin di Pendem mulai longgar, jalur Pendem menuju Jalan Ir Soekarno akan dibuka lagi. Sementara itu, ketika jalur masuk menuju Kota Batu di kawasan Karanglo sudah mengekor hingga exit tol Karanglo. Pihaknya bekerjasama dengan Polres Malang akan menutup sementara pintu exit tol tersebut.
“Jika kemacetan di Karanglo sudah mengekor, maka exit tol Karanglo akan kami tutup dan dipindahkan lewat exit tol Pakis atau exit tol Madyopuro. Hal tersebut, sudah kami koordinasikan dengan PJR. Sebab mereka yang berhak membuka atau menutup exit tol tersebut,” tutur Huda.
Saat momen Idul Fitri mendatang, Huda memprediksi kepadatan arus lalin akan mulai terasa H+2 lebaran. Di waktu tersebut banyak masyarakat yang hendak berlibur ke Kota Batu atau bersilaturahmi dengan sanak saudara.
Jika tidak ingin terjadi kemacetan di Kota Batu, standarnya Kota Batu hanya mampu menampung 50-60 kendaraan masuk permenit. Namun jika sudah 100 apalagi mendekati 200 kendaraan masuk ke Kota Batu dalam satu menit. Maka kepadatan hingga kemacetan akan terjadi disejumlah titik Kota Batu.
“Lebaran tahun kemarin hanya terjadi kepadatan. Sebab hanya 90-100 kendaraan per menit masuk Kota Batu saat H+2 Idul Fitri. Kami prediksi tahun ini akan lebih banyak. Sebab berbagai kelonggaran telah didapatkan masyarakat,” ujarnya.
Lebih lanjut, Huda juga menyampaikan, sejumlah titik black spot di wilayah hukum Polres Batu. Diantaranya adalah jalur Klemuk, Jalan Panglima Sudirman, Jalan Ir Soekarno, Jalan Abdul Mana Wijaya Kecamatan Pujon dan jalur Ngantang-Kasembon.
“Saat ini yang paling berbahaya di Jalan Panglima Sudirman. Banyak terjadi laka lantas hingga meninggal di jalan tersebut. Disebabkan kendaraan yang melintasi jalur tersebut mengendarai dengan kecepatan tinggi,” bebernya.
Untuk mengantisipasi laka lantas. Pihaknya mulai memasang rambu-rambu lalin, berisikan himbauan agar pengendara mengurangi kecepatan di jalur rawan kecelakaan. (Ananto Wibowo)