Malang Post – Korban anak kecil masuk saluran air di Karangploso, hingga Selasa (28/2/2023) atau hari ke-7 tidak ditemukan tim SAR Gabungan. Musibah hanyutnya korban balita bukan hanya sekali namun pernah terjadi dan tidak kunjung ketemu.
Rabu (23/2/2023) sore, Abizar Rafael (3,5) dipastikan terhanyut usai terjatuh salam saluran air yang menuju sungai. Saat kejadian, korban bermain bola di halaman Permata Regency Blok 22 RT01/RW12, Desa Ngijo, Kecamatan Karangploso, Kabupaten Malang.
Korban, anak pasangan VAP (22) dan MSP (22) itu mengejar bola dan terjatuh masuk selokan air. Kejadian itu disaksikan langsung teman korban. Musibah terjadi tepat saat hujan turun di wilayah Karangploso.
Kapolsek Karangploso, Iptu Bambang Subinanjar menjelaskan bahwa sesuai SOP dari Basarnas, pencarian dihentikan, tepat hari Selasa (28/2/2023) sore. Puluhan relawan kemudian dikumpulkan dengan apel dan evaluasi bersama di kantor Desa Ngijo.
“Pencarian di sejumlah titik. Hingga sampai Araya Pakis. Rekan-rekan relawan telah berusaha semampunya. Di hari ini, proses pencarian dihentikan sesuai SOP Basarnas, selama 7 hari pencarian, ” ungkap Bambang.
Bambang menyebut, musibah anak hilang diduga terhanyut adalah kali kedua terjadi di Karangploso. Namun saat itu, Bambang Subinanjar belum menjabat sebagai Kapolsek. Dari data kejadian Polsek Karangploso, musibah anak terhanyut pernah terjadi di tahun 2020.
Musibah terjadi pada Senin, 10 Februari 2020. Sore kejadian, Moch Rafa Alfaris (3,5) dinyatakan hilang. Tidak ada saksi kejadian saat korban terjatuh atau terhanyut. Jejak saat itu adalah sebuah payung dekat saluran air dekat rumahnya.
Musibah yang menimpa Rafa, juga terjadi di Desa Ngijo. Lokasinya di Griya Permata Alam blok LE. Sama halnya dengan musibah yang menimpa Rafael, saat kejadian hujan deras mengguyur Karangploso.
Pencarian dilaksanakan hingga hari ke-7 atau pada Minggu 16 Februari 2020. Terkait sudah 2x ada musibah, pihak kepolisian dan Muspika mengimbau agar masyarakat waspada. Para orangtua diharapkan tidak meninggalkan anak bermain di saat hujan turun.
Sementara itu, persis pada hari ketujuh, pihak keluarga Rafael melaksanakan larung di sungai tempat korban diduga terrhanyut. Keluarga melarung sebuah sarung. Keluarga masih terus berharap, Rafel bisa “kembali pulang”. (Santoso FN-Januar Triwahyudi)