Malang Post – Kecelakaan truk vs truk terjadi di Jalan Raya Jombok – Waturejo, Kecamatan Ngantang, Kabupaten Malang, Sabtu, (11/2). Akibat kecelakaan tersebut satu buah truk terguling melintang hingga menutup separuh badan jalan. Akibatnya kemacetan cukup panjang terjadi di jalan penghubung Batu-Kediri.
Kapolsek Ngantang, AKP Hanis Siswanto menyatakan, kecelakaan tersebut terjadi sekitar pukul 14.00 WIB. Kecelakaan tersebut melibatkan kendaraan bermotor truck pick up dengan truk muatan Pupuk Urea ZA.
“Truk bermuatan pupuk itu melaju dari arah Kecamatan Kandangan, Kabupaten Malang. Bernopol AG 8729 EH dikemudikan oleh Bahtiar Kukuh Wicaksono (31) asal Desa Bayem, Kecamatan Kasembon, Kabupaten Malang,” jelas Hanis lewat pesan singkat, Sabtu sore.
Kemudian untuk truck pickup bernopol AG 8744 EG. Dikemudikan oleh Januar Arif Ahrianto (26) asal Desa Jeruk Wangi, Kecamatan Kandangan, Kabupaten Kediri.
Hanis memaparkan, kronologis kecelakaan tersebut berawal dari kendaraan pickup yang melaju dari arah Kota Batu menuju Kediri. Kemudian sesampainya di lokasi kejadian, pada saat bersamaan dari arah berlawanan, tiba-tiba truk yang dikemudikan Bahtiar mengalami oleng.
“Truk bermuatan pupuk itu oleng karena menghindari lubang jalan dan truk tronton yang ada di depannya. Truk itu oleng dan terlalu menikuk ke kanan. Akibatnya menyebabkan tabrakan pada bak belakang truk dengan pickup,” katanya.
Dengan adanya peristiwa itu, pengemudi kendaraan pickup mengalami luka dislokasi di bagian bahu sebelah kanan. Selain itu juga mengalami luka memar pada dada sebelah kanan. Pengemudi pickup itu langsung dilarikan ke RSU HVA Pare, Kediri.
“Sedangkan untuk kendaraan pickupnya mengalami rusak pada bagian depan. Kacanya pecah dan bodi depan penyok,” katanya.
Kemudian untuk truk bermuatan pupuk yang oleng itu, terguling hingga menutup separuh badan jalan. Nampak pupuk yang ada di dalam bak truk tersebut juga berserakan di badan jalan.
“Tidak ada korban jiwa dalam peristiwa kecelakaan tersebut. Namun kerugian material diperkirakan mencapai Rp 25 juta,” tandasnya. (Ananto Wibowo)