Malang Post – Sebanyak 25 guru TK dan Kelompok Bermain (KB), serta guru yang setara dari lembaga pendidikan lainnya, di Kota Malang, mengikuti bimbingan teknis (bimtek). Digelar Bidang Pembinaan PAUD dan Pendidikan Non Formal, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dindikbud) setempat.
Guru-guru tersebut, mengikuti bimtek sehari di Diknas Kota Malang. Guna memperdalam materi pengimbasan perencanaan berbasis data (PBD). Bertujuan mendukung atau menunjang Lingkungan Belajar Berkualitas (LBB). Diperuntukkan bagi lembaga PAUD atau TK maupun kelompok bermain lainnya.
Kabid Pembinaan PAUD dan Pendidikan Non Formal, Andayun Sri Afriana, usai membuka bimtek LBB, Kamis (17/11/2022) menegaskan, bimtek ini lebih penguatan pada pengimbasan PBD. Sebab, katanya, ada erat kaitannya sekaligus nge-link ke nilai raport pendidikan serta perencanaan kegiatan dan anggaran sekolah (RKAS). Tiap tahunnya pasti akan diisi, sudah tercantum di BOP PAUD.
“Pada materi ini menekankan, khususnya lembaga PAUD, bagaimana bisa memiliki LBB, asalkan didukung dengan sarpras, guru, siswa dan orang tua serta unsur lainnya. Kesemuanya itu harus bersinergi dan saling mendukung sekaligus menguatkan. Diyakini bakal mendapatkan lembaga PAUD berkualitas dan diminati masyarakat,” jelasnya.
Masih kata Andayun, mustahil lembaga PAUD dan sejenisnya, bisa lebih maju berkembang. Kalau hanya ditopang sisi kemampuan tenaga pendidiknya, tapi segi pembelajaran dan capaian terhadap siswanya masih minim.
Demikian halnya, gurunya berkualitas dan siswanya bagus sekaligus peranan orang tuanya mendukung penuh. Tapi sarprasnya tidak memadai, niscaya tidak dilirik oleh masyarakat lainnya.
“Untuk itu, empat unsur yang ada. Seperti sarpras, guru, siswa dan orang tua serta metode pembelajarannya bermutu. Kami sangat berkeyakinan bakal maju berkembang pesat dengan sendirinya, akan lembaga PAUD tersebut,” tegasnya.
Sementara, pemateri dari Widyaprada Madya, Balai Besar Penjaminan Mutu Pendidikan (BBPMP) Jawa Timur, Junie Darmaningrum, S.S., M.Pd menuturkan, pihaknya berkeinginan pasca pemaparan materi pengimbasan PBD mendukung LBB di satu lembaga pendidikan (PAUD).
“Bisa mengubah kualitas pendidikan yang ada di masyarakat, lebih berkualits lagi. Khususnya lembaga PAUD. Metode pembelajarannya, saat ini lagi marak berbasis kurikulum merdeka. Untuk itu, pembelajaran harus lebih berkreasi dan berinovasi serta mandiri,” tutur Junie.
Disinggung pula, maju dan surutnya sebuah lembaga pendidikan, dilihat dari keberadaan unsur pendukungnya. Seperti orang tua dan siswa, tenaga pendidik, sarana prasarana serta metode pembelajarannya.
“Salah satunya terabaikan dan kurang mendukung, dipastikan lambat laun perkembangannya bukan kian maju. Yang ada kian terpuruk keberadaannya di tengah masyarakat. Jadi unsur-unsur yang ada itu harus satu kesatuan, saling menguatkan dan saling menunjang,” tambahnya.
Oleh karenanya, sambung Junie, ciptakan pembelajaran yang nyaman, aman, happy serta mudah dipahami oleh siswa. Dan bangunlah komunikasi dengan baik bersama orang tua, masyarakat di sekitarnya serta pemangku kepentingan lainnya.
“Guna memudahkan sekaligus meringankan tujuan dan target dari sekolah. Yakni menjadikan sekolah berkualitas dan banyak diminati, terpenting lagi mampu mencetak siswa beserta para alumninya. Memuaskan maupun membanggakan banyak pihak, termasuk menginspirasi,” bebernya.
Terakhir, penyampaian dari salah satu peserta bimtek. Yakni dari TK Baitul Makmur, Dewi Masita. Adanya bimtek ini, dirasa sangat mendukung cita-cita dari semua guru yang mengajar. Termasuk pihak yayasan sekolah, karena motivasi yang disampaikan sangat menginspirasi.
“Harapannya pasca bimtek tersebut, kami ingin mengimplementasikan dan mengajak kepada semua guru di sekolahnya. Bertekad dan berkomitmen bersama, mewujudkan empat komponen di dalamnya. Saling bersinergi, menguatkan, mendukung sekaligus menunjang,” ujar Dewi Masita. (Iwan Irawan)