Malang – Sekitar 80 personel Polres Malang diterjunkan mencegah praktik money politic. Ini menjadi perhatian serius Polres Malang. Menjelang pemungutan suara Pilbup Malang, 9 Desember 2020. Kapolres Malang AKBP Hendri Umar menyatakan: Kerawanan dugaan money politic pada masa menjelang masa pemungutan suara. Tepatnya saat masa tenang. Setelah masa kampanye berakhir.
“Dimana masa tenang menjadi masa yang krusial dan rawan terjadinya tindakan money politic. Kerawanan tersebut dilakukan oknum. Mereka menggunakan segala cara agar masyarakat bisa memilih salah satu paslon. Caranya, dengan menawarkan sejumlah imbalan,” ujar AKBP Hendri Umar.
Ke-80 personel yang tergabung dalam Satgas Money Politic ini, akan terjun ke seluruh lapisan masyarakat Kabupaten Malang. Harapannya, bisa memberikan pesan dan peringatan kepada oknum tertentu untuk mengurungkan niatnya melakukan tindakan money politic.
“Dengan ini, kami bermaksud memberikan peringatan. Bahwa kami dari TNI dan Polri juga Bawaslu (Badan Pengawas Pemilu) tidak akan tinggal diam dan membiarkan begitu saja praktik-praktik money politic,” imbuhnya.
Pihaknya juga telah menginstruksikan kepada seluruh jajaran Kapolsek se Kabupaten Malang agar bisa mengoptimalkan upaya meminimalisir tindakan money politic.
“Ada sekitar 80 personel baik dari jajaran reskrim, intel akan ikut turun semuanya. Dibantu Panwascam dan Bhabinkamtibmas. Mapingnya sudah ada, turun ke jalan dan kita lihat memang ada indikasi. Jika memang terbukti akan kami tindak. Baik tindak pidana pilkada maupun tindak pidana umum,” pungkasnya. (riz/jan)