Malang Post – Anggota Komisi A DPRD Kota Malang, Rokhmad menyampaikan keprihatinan dan semestinya tidak boleh terjadi. Satpol PP seharusnya menjadi contoh teladan, namun oknum TPOK di Satpol PP, DC, justru terlibat narkoba.
“Saya berpesan kepada semuanya, jauhi narkoba. Karena dengan gelimangan narkoba, senangnya hanya sesaat tapi sengsaranya lama. Dan seorang pimpinan mesti mampu mengawasi anak buahnya, apalagi terkait narkoba,” ujar Rokhmad.
Hal senada, anggota DPRD lainnya, Arif Wahyudi, juga ikut prihatin sekaligus kasihan terhadap DC.”Informasi di lapangan yang saya dapat, DC sebenarnya masih aktif bertugas sebagai TPOK di Satpol PP. Agar tidak menjadikan polemik kedepannya, keterbukaan atas status orang yang terjerat narkoba sangat dibutuhkan.
Kejadian ini saya menganggap musibah dan tidak usah ditutup-tutupi,” kata Arif.Namun demikian, patut diperhatikan bersama terhadap gampangnya masyarakat mendapatkan narkoba. Sekelas TPOK, gajinya tidak seberapa bisa mengkonsumsi narkoba, tentu membelinya tidak dengan harga murah.
“Kami ingin mengajak kepada semua pihak, baik pemerintah, tokoh agama maupun masyarakat lainnya. Serius sama-sama mencegah sekaligus memerangi narkoba.
Disisi lain, Pemkot perlu melakukan evaluasi atas rekruitmen TPOK nantinya secara selektif dan ketat,” tambahnya.
Sementara, Wakil Ketua Umum MUI Kota Malang, Drs KH Chamzawi juga turut menanggapinya. Sebagai petugas, Satpol PP semestinya jangan sampai terlibat penyalahgunaan narkoba. Karena dari sisi agama dan hukum dilarang.
“Adanya peristiwa ini, sangat disayangkan dan kami merasa kecewa sekali. Dan harus ditindak sesuai hukum yang berlaku,” ucap KH Chamzawi.
Disinggung apa harapannya yang bisa ditekankan kepada Satpol PP agar tidak terjadi terulang lagi.KH Chamzawi menegaskan, perlunya saat rekrutmen TPOK dan PNS dilakukan seleksi ketat sekaligus dikuatkan dengan surat pernyataan tidak berurusan dengan narkoba.
Ditambah lagi, setelah menjadi bagian dari Satpol PP, mesti seringkali dilakukan pembinaan agama dan moral lebih berkualitas.
“Termasuk sering-sering test urine dengan waktu tidak terlalu lama. Bertujuan mengantisipasi dan mencegah sekaligus membentengi diri dari godaan gemerlap dunia atau penyalahgunaan narkoba maupun bentuk lainnya,” tegas dia. (Iwan – Ra Indrata)