Malang Post – Seiring dengan melandainya Covid- 19 di Kota Malang dan pemerintah juga mulai memberikan kelonggaran terhadap mobilitas masyarakat, hal tersebut di manfaatkan Fakultas Hukum universitas Brawijaya Malang. Untuk mengelar dies natalis yang ke-65 tahun 2022 ini, secara tatap muka.
Dengan tema: “Penguatan Pendidikan Hukum Untuk Keadilan Sosial” ini, berbagai rangkaian kegiatan coba di berikan panitia, untuk memeriahkan suasana di salah satu fakultas tertua di UB tersebut.
Seperti halnya orasi ilmiah oleh Kepala Badan Pendidikan dan Pelatihan Kejaksaaan Agung Republik Indonesia, pemberian penghargaan “Mardoyo Award”, perlombaan antar tenaga pendidik serta dosen, hingga kegiatan jalan sehat bersama jajaran pimpinan universitas dan fakultas. Serta penandatangan Memorandum of Understanding (MoU) antara Badan Diklat Kejaksaan Republik Indonesia bersama Fakultas Hukum UB, yang dihadiri langsung oleh Kepala Badan Diklat Kejaksaan RI Tony T. Spontana, S.H., M.Hum., dengan Dekan Fakultas Hukum Univ. Brawijaya, Dr. Muchamad Ali Safa’at, S.H., M.H, dan disaksikan oleh Rektor UB Prof Widodo, S.Si.,M.Si.,Ph.D.Med.Sc.
Dekan FH UB menjelaskan, semarak rangkaian kegiatan Dies Natalies yang ke 65 ini, ditutup gelaran jalan sehat keliling kampus bersama sivitas akademika FH UB, dilanjutkan dengan hiburan serta pembagian doorprize.
Dekan ramah ini juga menambahkan, saat ini Fakultas Hukum Universitas Brawijaya, berada di usia yang cukup matang.
“FH UB sudah mulai memanen hasil kerja keras selama ini, dengan berbagai raihan akreditasi internasional.”
“Saat ini program studi S1, S2 dan S3 di FH UB, semuanya telah terakreditasi internasional. Bahkan FH UB saat ini telah berada di rangking 300 dunia,” urainya.
“Semoga dengan usia FH yang menginjak ke 65 ini, FH UB dan program studi yang ada di dalamnya, memasuki babak baru. Memasuki proses internasional yang cepat. Semoga tidak berhenti di rangking 300 akan tetapi akan terus bisa lebih baik untuk kedepan,” harapnya.
Sementara untuk tujuan lain dari MOU dengan antara Badan Diklat Kejaksaan Republik Indonesia, diharapkan bisa menjadi kesempatan kepada para pegawai Kejaksaan RI, untuk memberikan pembelajaran kepada mahasiswa FH di UB. Agar tidak hanya secara teori, namun juga bagaimana praktik di lapangan itu bisa diterapkan secara luas.
Seperti halnya pelatihan magang bagi mahasiswa UB dan peningkatan kompetensi ilmu hukum, melalui jenjang akademik program pascasarjana pendidikan magister dan program doktoral ilmu hukum di kampus UB Jakarta, bagi pegawai Kejaksaan RI.
Sementara dalam kesempatannya terpisah Rektor UB, menyampaikan selamat ulang tahun ke 56 bagi FH. Yang sudah menjadi salah satu kebanggaan Universitas Brawijaya. Lantaran menjadi satu-satunya Fakultas Hukum di Indonesia, yang program S1 dan S2 memiliki akreditasi internasional dan di akui oleh pemerintah Jerman.
“Sudah tentu harapan universitas, untuk mendorong FH mencetak alumni-alumni berpredikat internasional, menciptakan lulusan terkoneksi secara global.”
“Sehingga praktik penerapan hukum mereka, bisa dilakukan hingga ke luar negeri. Apalagi konflik Eropa yang terjadi sekarang, bisa menjadi wacana mahasiswa UB, untuk berkontribusi dalam penegakan keadilan internasional, memahami kultur dan tata laksana hukum di negara lain,” pungkasnya. (M. Abd Rahman Rozzi)