Malang Post – Selama 25 jam, terjadi 3X kebakaran di Kota Malang. Tiga kebakaran ini, terjadi di Jalan Rajasa Gadang Kedungkandang, Jalan Kenanga Indah Lowokwaru dan Jalan Kolonel Sugiono Sukun. Tidak korban jiwa dari ketiga musibah.
Senin (29/5/2022) pukul 10.30 WIB kobaran api mengebul di UD. Heroik (Gudang jual beli logam dan besi tua) Jl. Rajasa Kel. Bumiayu Kec. Kedungkandang Kota Malang. Pemicunya, percikan pemotongan besi mengenai sisa solar ke dalam bekas drum tangki yang dipotong.
Senin (29/5/2022) jelang petang, si jago merah melalap rumah kos sekaligus bengkel di Jalan Kenanga Indah RT05/RW06, Kelurahan Jatimulyo, Kecamatan Lowokwaru, Kota Malang. Penyebabnya diduga korsleting listrik dari pengisian aki yang lupa dicabut.
Giliran Senin (30/5/2022) pukul 11.30 WIB, api berkobar di lantai dua sebuah rumah, di
Jalan Kolonel Sugiono Gang 2 RT 2 RW 3, Kelurahan Ciptomulyo, Kecamatan Sukun Kota Malang. Sumber api diduga dari kebiasaan pemilik, membakar kemenyan dalam kamar.
Di lokasi ini, satu warga luka pecahan kaca, bernama Yanuar (19) saat berusaha membantu pemadaman. Ia pun dilarikan ke RS Panti Nirmala karena pecahan mengenai kepala.
Di Jatimulyo, kebakaran Minggu malam sebelumnya, Lukman juga menderita luka bakar di tangan dan wajahnya. Pemilik bengkel “Luxman” ini berusaha membantu pemadaman justru mengalami luka.
Ketiga titik kebakaran ini ditindaklanjuti kedatangan kekuatan penuh PMK Kota Malang karena menjadi prioritas pemadaman di area padat penduduk atau pemukiman. Bahkan, mobil kuno si “Bajul” pun dikerahkan guna memaksimalkan pemadaman.
“Kami terjunkan 8 unit pemadam ke lokasi. Karena pemukiman padat, kita maksimalkan pemadaman. Untuk hidran, kami mengisi di dekat RSI (cukup jauh, lebih dari 2KM),” cerita Teguh Budi Wibawa, kepala PMK Kota Malang di lokasi kebakaran Lowokwaru Jatimulyo.
Hampir sama karakter daerah Jatimulyo Lowokwaru dan Ciptomulyo Sukun, areanya pemukiman padat. Namun akses jalur ke lokasi kebakaran di Jatimulyo, masih lumayan lancar bisa dilalui mobil pemadam yang lebar.
Sayangnya, dari pengamatan di lokasi, jalur akses masuk menuju titik kebakaran masih banyak warga yang parkir di pinggiran jalan. Warga penasaran dan menonton proses pemadaman dan sumber api. Tentu hal ini menghambat kelancaran kedatangan mobil pemadam.
Beberapa saat lalu, dalam wawancara singkat Malang Post, Teguh mengimbau agar masyarakat tidak berkerumun atau parkir sembarangan di jalur masuk area lokasi. Pasalnya, kelancaran jalur akses masuk mobil pemadam termasuk faktor vital mempercepat pemadaman.
Teguh juga menjelaskan, bahwa pihaknya pernah memutar ke lokasi kejadian. Pasalnya, ada portal jalur masuk kampung yang kadang terlalu pendek atau tidak dapat dilalui mobil pemadam berukuran besar. (Santoso FN)