Malang Post – Siapa tega mengakhiri hidup Bagus Prasetya Lazuardi SKed (26) mahasiswa kedokteran Universitas Brawijaya? Itulah yang menjadi pertanyaan besar dan kini dalam penyelidikan pihak kepolisian.
Pasca ditemukan jenazah Bagus, Selasa (12/4/2022) siang di Purwodadi, Pasuruan, pihak kepolisian bergerak secepatnya. Polres Pasuruan, langsung berkordinasi dengan Polresta Malang Kota guna menyelidiki kasus ini.
“Iya benar. kemarin, Polres Pasuruan datang untuk koordinasi. Kami hanya membantu memback up Polres Pasuruan,” ungkap Kasat Reskrim Polresta Malang Kota, AKP Bayu Febrianto Prayoga.
Dimaksud Bayu, back up dalam arti semisal bila penyelidikan membutuhkan saksi, maka Polresta Malang Kota akan membantu mencarikannya. Proses utama penyelidikan sendiri berpusat pada pihak Polres Pasuruan.
Saat dikonfirmasi wartawan, di waktu yang sama, Universitas Brawijaya mengeluarkan rilis pers tanggapan atas meninggalnya Bagus. Pihak Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya juga turut menghadiri proses pemakaman.
Rabu (13/4/2022) pukul 01.26 WIB-02.00 WIB jenazah Bagus Prasetya Lazuardi dimakamkan, disaksikan kedua orangtuanya dan saudaranya. Bukan di Tulungagung atau di Kota Malang, Bagus dimakamkan di TPU Desa Bendosari, Kecamatan Sanankulon, Kabupaten Blitar.
FK UB turut berdukacita atas wafatnya mahasiswa bernama Bagus Prasetyo Lajuardi. Pihak dekanat yang terdiri dari tiga orang yakni Wakil Dekan 3, staff ahli, dan Ketua PSIK mengikuti prosesi pemakaman dan takziyah kepada keluarga korban di Blitar.
Tidak hanya dari pihak UB dan keluarga, anggota kepolisian dari Polsek
Proses pemakaman Bagus Sanankulon Polres Blitar Kota turut mengamankan prosesnya. Anggota Polsek mendapat tugas langsung dalam pengawalan dan pengamanan.
Bagus, mahasiswa Fakultas Kedokteran angkatan 2014 naik ke jenjang profesi 2019 dan tinggal 1 tahapan jadi dokter, bukan warga Blitar sebenarnya. Ia tercatat sebagai warga warga Jalan Letjen Suprapto, Tulungagung.
Bagus dimakamkan di Blitar karena orang tua korban memiliki tanah dan rumah di Desa Bendosari, Kecamatan Sanankulon, Kabupaten Blitar. Ia sendiri juga memiliki usaha ternak ikan koi di Bendosari.
Selasa (12/4/2022) lalu, jenazah Bagus ditemukan di areal kosong penuh semak daerah Purwodadi, Kabupaten Pasuruan. Ia masih mengenakan kaos celana dan jam tangan. Namun tidak memakai sepatu atau membawa barang lain.
Dari pemeriksaan Inafis Polres Pasuruan, barulah identitas korban terungkap. penelusuran petugas dari pemeriksaan awal saksi, korban Bagus tidak kunjung pulang sejak Kamis silam. Ponselnya tidak bisa dihubungi.
Hasil otopsi jenazah di RS Bhayangkara Porong Sidoarjo, ada luka lebam memar di bagian dada korban. Pihak kepolisian menyebut, diduga luka itu akibat benda tumpul seperti bekas sepatu. Ada kemungkinan korban diinjak pelaku hingga merusak jaringan organ dalam.
Terakhir, Bagus diketahui bersama sang kekasih berinisial TS. Sang kekasih ditengarai juga merupakan mahasiswa. Bagus diperkirakan mengendarai mobil Inova saat bepergian. Mobil Inova miliknya menghilang. Hingga kini, belum pula tersiar kabar keberadaan TS. (yan)