Malang Post – Universitas Brawijaya (UB) dalam waktu dekat menggelar pemilihan rektor (Pilrek) periode 2022-2027. Ini kali pertama setelah disahkan menjadi Perguruan Tinggi Negeri Berbadan Hukum (PTNBH) akhir Desember 2021.
Hingga awal Ramadhan, terdapat enam pendaftar Bakal Calon Rektor. Pendaftaran dimulai 30 Maret hingga 5 April 2022.
Enam pendaftar Bakal Calon Rektor itu, salah satunya adalah Prof. Dr. Ir. Imam Santoso, MP yang menjabat sebagai Dekan di Fakultas Teknologi Pertanian UB.
Kepada wartawan DI’s Way Malang Post, Kamis (7/4/2022) kedepan dirinya berkeinginan mewujudkan cita-cita, ketika UB sudah jadi PTNBH, harus lebih maju dan lebih bersaing baik tingkat nasional dan internasional.
“Kita fokuskan untuk penguatan tata kelola, infrastukfur, fasilitas lab, peningkatan sdm dan pentingnya adopsi teknologi. Serta selalu bersinergi berkolaborasi dengan pihak luar terutama stakeholder di luar negeri yang lebih maju. Khususnya untuk yang berperingkat 100 besar world class university.”
Selain itu, kerja sama dengan dunia industri, akan juga ditingkatkan. Kerja sama dengan industri menjadi penting dalam upaya pengembangan SDM.
Karena itu, sinergitas dengan dunia industri akan diperkuat. “Nah inilah capaian indikator kinerja utama yang harus dicapai,” jelasnya.
Ia juga berkeinginan untuk peningkatan improvisasi dosen pembimbing yang bergelar doktor dan guru besar. Karena dengan banyaknya tenaga pengajar yang berkualitas, tentu akan menjadikan UB semakin berkembang untuk kedepannya.
Profesor asal Pamekasan ini, juga menjelaskan, sejatinya tidak ada tujuan menjadi Rektor. Karena selama ini, ia sudah mencintai jabatan saat ini.
Sementara wakil rektor saat ini, tidak bisa mencalonkan diri menjadi rektor karena faktor usia. Maka dekan fakultas yang diusulkan karena pengalaman tata kelolanya.
“Alhamdulillah teman-teman mengusulkan saya. Sebelumnya saya ikhtiar minta doa restu kepada orangtua, keluarga besar saya dan para guru panutan. Ketika mereka mengegolkan dan merestui alhamdulillah. Bismillah saya bersiap diri maju,” jelas Imam.
Prof. Imam Santoso menempuh pendidikan S1 Teknologi Pertanian, minat Mekanisasi
Pertanian, Universitas Brawijaya; S2 Teknologi Pascapanen Universitas Brawijaya, serta S3
Teknologi Industri Pertanian IPB.
Berdasarkan keahliannya, Prof. Imam Santoso mempunyai pengalaman profesional sebagai konsultan dan narasumber terkait pengembangan UMKM agroindustri. Mulai pengembangan produk, mitigasi risiko kualitas dan keamanan produk, pemberdayaan masyarakat melalui pengembangan agroindustri berbasis potensi lokal dan kawasan.
Berpengalaman juga sebagai konsultan ahli dalam pembinaan dan pendampingan Kelompok Masyarakat Usaha Ekonomi Produktif, Pengembangan BUMDes melalui pengembangan industri pertanian.
Memiliki pengalaman lebih dari 15 tahun, di bidang pemberdayaan masyarakat dan pengentasan kemiskinan melalui pengembangan agroindustri berbasis potensi lokal dan kawasan.
Diangkat sebagai dosen pada Tahun 1995, menduduki sejumlah jabatan struktural antara lain sebagai Pembantu Dekan III FTP UB (2007-2011), Staf Ahli Warek III UB (2012-2015), Wakil Dekan II FTP UB (2015-2019) dan saat ini sebagai Dekan FTP UB (2019- sekarang).
Selain itu, pengalaman sebagai wakil dekan dan dekan, asesor BAN-PT, serta sebagai ketua forum nasional dan ketua asosiasi internasional. Berperan dalam pengembangan keilmuan program studi dan tata kelola fakultas, termasuk penulisan buku dan karya ilmiah. (yan)