Malang Post – Kompetisi Sains Nasional tingkat Korwed Pagak mengantarkan siswa asal Donomulyo melaju ke tingkat Kabupaten Malang. Mereka menyabet juara Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam.
Daud Pudji Slamet Kordinator wilayah Donomulyo, menyampaikan. Pihaknya berterima kasih kepada tim Intelegensi Donomulyo, Kelompok Kerja Kepala Sekolah Donomulyo yang sudah bersama untuk meningkatkan kualitas pendidikan sehingga mampu meraih prestasi ditingkat korwed.
“Ya saya bersyukur berkat kerja keras mampu meraih di level korwed. Sehingga kedepan bisa dipersiapkan lebih baik,” ungkapnya.
Korwil Donomulyo didampingi Pengawas Donomulyo, Sumardi Ketua (K3S) Donomulyo saat membacakan nama siswa-siswi yang mengharumkan kecamatan Donomulyo dalam KSN tingkat korwed Pagak.
Diharapkan mereka bisa mewakili ke level Kabupaten Malang.
“Para pemenang KSN tingkat kecamatan, nantinya merupakan duta atau utusan untuk event berikutnya pada KSN kabupaten yang diikuti oleh 33 kecamatan se-Kabupaten Malang, ” ujar Daut Pudji Slamet di hadapan kepala sekolah se-Kecamatan Donomulyo.
Pihaknya, memahami sekolah tentu merasa kesulitan melakukan berbagai kegiatan pelatihan untuk siswa-siswi karena kondisi sekolah tutup atau lockdown.
Tetapi meski daring tetap memotivasi siswa-siswi untuk rajin berlatih dan mengikuti berbagai kegiatan bagi para kepala sekolah.
Sumardi, Ketua Kelompok Kerja Kepala Sekolah Donomulyo menambahkan, pihaknya sangat berbangga anak anak Donomulyo bisa meraih lomba MIPA dan Matematika.
Karena ini bisa menjadi penyemangat kepada lembaga lainnya dalam meraih prestasi dari SDN 4 Tempursari.
Siswa berprestasi tersebut adalah, Gevin Danuarta Kurniawan dari SDN 5 Sumberoto, juara 1 Ilmu Pengetahuan Alam.
Juara 2 diraih Nandhia Mega Putri dari SDN 1 Kedung Salam
Sementara itu di bidang matematika, juara 1 diraih Putri Avrilya Dewi dari SDN 8 Donomulyo.
Juara kedua diraih Latifa Zida Karima dari SDN 4 Tempursari.
Dwi Andriyana, pembina KSN Matematika Kecamatan Donomulyo menambahkan.
Bahwa adik-adik hapal perkalian cepat akan mendukung dalam memahami Matematia. Agar mapel ini bisa mudah dipahami diperlukan metode yang menyenangkan.
“Siswa siswi KSN soalnya sangat sulit dan berbeda sekali dengan budaya anak desa lainnya. Soalnya untuk KSN lebih humanis bagi siswa anak desa karena bagi anak kota itu berbeda dengan segala culture tersedia, ” pungkasnya. (yon/yan)