Malang Post – Tali rafia membentang di jembatan Dieng. Pengendara motor khususnya roda empat musti bergantian melewatinya. Perlakuan ini dikarenakan putusnya tiang pancang atau paku bumi sebelah Timur jembatan.
Sejak Sabtu, putusnya penyangga sisi timur diketahui warga dan kondisinya mengkuatirkan. Namun jembatan ini masih berdiri tegak. Jalur Kemudian dipakai bergantian pengendara yang lewat.
Minggu (20/3/2022) pukul 15.00 WIB, tampak banyak warga menggunakan jalur melintasi jembatan ini. Baik yang masuk menuju Lembah Dieng maupun keluar. Kendaraan roda empat antri ramai musti menunggu giliran lewat.
Lokasi jembatan memang strategis. Jembatan ini menjadi akses warga yang menuju Tidar dan Juwet. Di sekitarnya, terdapat gereja, restoran, vihara, dan beberapa sekolah.
Jika tidak melewatinya, warga yang ingin menuju Lembang Dieng musti melewati jalur Dieng Atas atau berputar kurang dari 1 KM. Begitu juga sebaliknya. Warga dapat melewati jalur Dieng Atas dengan berbalik arah.
Namun, jalur menuju Dieng atas merupakan jalur verbooden, dimana kendaraan dilarang melewatinya. Ada papan larangan melintasi jalur searah yang menukik turunan itu dari sisi Timur.
Sabtu siang, Muspika Kecamatan Sukun telah mendatangi lokasi. Anggota DPRD Kota Malang juga telah mengetahuinya. Terkait problem jembatan ini, anggota dewan dan Kecamatan telah berkomunikasi dengan pihak pengembang.
Tanggapi masalah ini, pihak pengembang sudah menjanjikan akan segera memperbaiki jembatan. “Perbaikan mungkin akhir bulan. Kami sudah komunikasi dengan pengembangnya,” ungkap Camat Sukun, I Ketut Widi E Wirawan.
Disampaikan Lurah Pisang Candi, Erwin Daniel kepada wartawan, Sabtu (19/3/2022), banyak warga berharap jembatan sepanjang 124 meter itu segera diperbaiki. Pasalnya, kondisinya rawan ambrol dan membahayakan keselamatan pemakai jalan.
“Warga berharap segera ada perbaikan, takutnya semakin parah dan menyebabkan jembatan runtuh,” ungkap Daniel. Kecepatan perbaikan juga diharapkan anggota DPRD Kota Malang, Wanedi. “Saat ke sana, kami bertemu pihak pengembang. Dan sanggup untuk segera memperbaiki,” ujar Wanedi.
Problem di lokasi ini bukanlah pertama kali terjadi. Pada Mei 2016, pernah terjadi longsor. Jembatan ambrol separuh. Akses ditutup satu arah. Warga yang akan masuk Lembah Dieng warga musti melewati jalan Dieng Atas 100 meter sisi Barat. (yan)