Malang Post – Doa Lintas Agama dan Ngaji Budaya di gelaran 1000 Sajen dan Dupa, dilakukan di depan Balai Kota Malang, Sabtu (22/1/2022). Kegiatan yang digelar pertama kali ini, menghadirkan ratusan komunitas dari berbagai kalangan budaya dan agama se Jawa Timur.
Tak disangka, hampir dari seluruh penjuru Jawa Timur, seperti Mojokerto, Surabaya hingga Banyuwangi pun ikut hadir dalam kegiatan tersebut.
Termasuk Ir.Peter Soesilo, SH.MH, Ketua Dewan Pimpinan Provinsi (DPP) PKP (Partai Keadilan dan Persatuan) Jawa Timur. Juga menyempatkan hadir bersama Dewan Pimpinan Nasional (DPN) PKP Korwil 3 Jatim-Bali, Rully Sugiono, SH didampingi anggota PKP lainnya.
Mewakili PKP ia mengungkapkan, sangat mengapresiasi giat lintas agama dan kebudayaan tersebut. Lantaran melalui acara bisa uri-uri budaya, mencintai dan peduli pada budaya warisan leluhur bangsa Indonesia.
“Acara budaya seperti ini, harus dilestarikan dan patut diapresiasi. Karena inilah wujud Kebhinekaan Tunggal Ika dari bangsa Indonesia. Semangat seperti ini tidak boleh hilang. Tidak boleh kalah dengan moderenisasi”, ujar Peter.
Pihaknya sangat menghargai perbedaan. Wujud Bhineka Tunggal Ika ada di kota Malang. Makin merajut dan mempererat rasa persatuan dan kesatuan melalui aktifitas kebudayaan, menjaga toleransi dan melestarikan budaya Nusantara.
“Sekali lagi kita apresiasi acara seperti ini, baik jajaran Forkompinda Kota Malang dan tentunya warga bumi arema dengan toleransinya. Semoga diikuti oleh kota-kota lain di seluruh indonesia”, pungkasnya.
Patut diapresiasi juga jajaran petinggi PKP, yang turut membaur dengan masyarakat di lokasi. Menjadi satu dengan tujuan sama.
Perlu diketahui, kegiatan doa bersama lintas agama 1000 sajen dan dupa ini, sebelumnya sudah digelar kegiatan ngaji budaya atau ngaji embongan di putaran keenam.
Ada lentingan doa utama yang dipanjatkan, yakni khususnya di masa pandemi Covid-19 ini. Menjadi yang pertama digelar di tengah pandemi yang belum mereda. Doa bersama ini, dilakukan agar bisa segera mengakhiri wabah.
Rencananya, untuk kegiatan besar ini, nantinya bakal digelar satu tahun sekali. Sedangkan kegiatan ngaji embongan, bisa dilakukan satu bulan dua kali di sekitar malang raya. (yan)