Malang Post – Sebuah truk fuso berwana biru-hitam yang melaju dari arah Kediri menuju Kota Batu, terperosok ke dalam jurang sedalam 30 meter di kawasan Payung 3, Kelurahan Songgokerto, Kecamatan Batu, Kota Batu, Selasa (18/9/2022) sekitar pukul 09.00 WIB.
Dugaan awal truk naas bernopol W 8599 DY itu terperosok ke dalam jurang karena gagalnya fungsi pengereman.
Danramil Batu, Kapten ARM Abdul Kodir menyatakan, proses evakuasi yang dilakukan bersama tim gabungan berjalan cukup panjang. Ini karena, kondisi medan yang berat, sebab berada di dalam jurang yang dalam. Sopir truk naas itu dipastikan meninggal dunia setelah jalannya proses evakuasi.
“Mulanya kondisi sopir truk itu masih bernyawa, kakinya masih sempat bergerak dua kali. Namun saat berjalannya evakuasi, sopir truk itu meninggal dunia. Karena badannya terjepit kepala truk. Secara pasti posisi kepala berada di dalam kepala truk dan kakinya berada di luar,” beber Kodir kemarin.
Setelah dilakukan evakuasi selama kurang lebih dua jam. Sopir truk itu berhasil di evakuasi dalam keadaan tak bernyawa pada pukul 11.00 WIB. Proses evakuasi itu melibatkan tim gabungan, diantaranya TNI/Polri, Damkar, PMI, Dishub dan beberapa unsur lainnya. Jenazah sopir truk itu langsung dilarikan ke RS Bhayangkara Hasta Brata.
Sementara itu, Kasatlantas Polres Batu, AKP Indah Citra Fitriani menyampaikan, berdasarkan hasil olah tempat kejadian perkara (TKP) awal, kecelakaan tunggal itu disebabkan oleh rem blong. Menyusul tidak adanya bekas-bekas pengereman di jalan yang dilalui truk tanpa muatan tersebut.
“Truk itu melaju dari arah Kediri menuju Kota Batu. Dikendarai oleh Sahman (47) alamat RT 9 RW 4, Dusun Karangdowo, Desa Kedungwuni, Kecamatan Wates, Kabupaten Pekalongan, Jawa Tengah,” ujarnya.
Setelah proses evakuasi korba usai pukul 11.00 WIB. Tim gabungan melanjutkan proses evakuasi kendaraan dengan dibantu menggunakan alat berat. Proses evakuasi truk itu tak memakan waktu lama, karena truk dalam kondisi tanpa muatan.
“Karena truk itu kosong, kami belum mengetahui secara pasti truk itu selesai mengatakan barang atau hendak mengambil barang. Terlebih saksi di TKP juga tidak ada,” ujar dia.
Kepala Markas PMI Kota Batu, Abdul Mutholib menyampaikan, dugaan kuat sopir teuk itu meninggal dunia akibat bagian dada tergencet kepala truk. Lalu pada bagian kiri paha juga mengalami luka-luka, selain itu juga mengalami sejumlah luka di bagian kepala.
“Dimungkinkan karena mengalami kondisi tersebut, sopir truk itu menghembuskan nafas terakhir saat proses evakuasi berlangsung,” tandasnya. (yan)