Malang Post – Dosen muda Universitas Wisnuwardhana Malang, menjalankan misi pengabdian masyarakat di Desa Lumbangsari Kecamatan Bululawang Kabupaten Malang. Berupa pelatihan budidaya ikan lele sebagai penguatan ekonomi nasional di tengah pandemi Covid-19.
Sejak pandemi, semua masyarakat di daerah hingga nasional, harus mandiri bertahan hidup. Tak bisa semata-mata berharap bantuan dari Pemerintah.
“Semua terdampak Covid. Maka asumsi dasarnya, terjadi kelangkaan daya dukung dari luar sistem. Sehingga kelompok terkecil masyarakat, harus memiliki kemampuan adaptasi yang tinggi. Atau ketangguhan tinggi untuk bertahan,” ujar dosen Universitas Wisnuwardhana Malang, Muslimatul Mufida, S.Pd M.Pd.
Oleh karena itu, Pemerintah menggalakkan program Kampung Tangguh yang meliputi 7 aspek. Antara lain: Ketangguhan SDM, Pangan, Keamanan, Kesehatan, Informasi, Psikologi dan Budaya.
Mendirikan Kampung Tangguh sebenarnya, bukan seperti mengkonstruksi bangunan baru. Mulai dari perencanaan hingga pembangunan betul-betul baru. Tetapi merupakan proses restrukturasi sistem yang telah ada di kampung.
Kali ini, dosen Universitas Wisnuwardhana Malang (Unidha) bekerja sama dengan Universitas Muhammadiyah Malang (UMM). Berkolaborasi melaksanakan kegiatan pengabdian masyarakat di wilayah Desa Lumbang Sari.
Muslimatul Mufida mengatakan, kegiatan ini menjadi salah satu upaya menjaga ketahanan pangan di Desa Lumbang Sari. Khususnya wilayah RT 07 RW 02 Kabupaten Malang.
Mufida menjelaskan, pengabdian ini berawal dari diskusi kecil dengan Ketua Paguyuban, Noer Sodiq. Ia berharap, bersama warga sekitar dapat menjalankan lagi budidaya. Selama ini kelompoknya terkendala dengan pengeluaran biaya air PDAM dan kualitas airnya.
Sejak pandemi, banyak warga yang sudah berkurang dalam budidaya ikan lele. Namun, karena terkendala dana, hingga berhenti membudidayakan. Pengabdian ini dilaksanakan dalam jangka waktu beberapa bulan. Sejak Mei dan selesai akhir tahun ini.
Berbagai kegiatan yang dilakukan: Pembuatan tandon penampung air. Pemasangan perpipaan ke rumah-rumah warga pembudidaya. Pembentukan kelompok pembudidaya yang dinamai BUDIARTA7. Pemberian bantuan bibit dan kolam terpal bagi sebagian pembudidaya yang terkadang mengalami kendala, karena kolam yang dimiliki sudah tidak layak.
Mufida bersama tim, juga mengadakan kegiatan pelatihan dan pendampingan. Serta pembuatan alat pendukung untuk ketersediaan air. Diharapkan mampu menjawab permasalahan yang dihadapi mitra.
Seperti kurangnya ketersediaan air serta pengelolaan budidaya ikan air tawar, dalam hal produksi maupun pemasaran. Selain itu, pelatihan dan pendampingan manajemen organisasi, juga diharapkan bisa menjadi keberlanjutan pengembangan Kampung Tangguh dengan budidaya ikan air tawar.
“Warga diharapkan bisa mandiri dan tangguh khususnya dalam ketahanan pangan,” tegasnya.
Prioritas kegiatan Program Kemitraan Masyarakat ini, tidak hanya sebatas menjawab solusi dari permasalahan saja. Namun untuk keberlanjutan pengembangan tujuan warga menjadi Kagungan Budi Arta (Kampung Tangguh dengan Budidaya Ikan Air Tawar) bagi warga khususnya Rt 07 Rw 02 Desa Lumbangsari.
Pelaksanaan kegiatan ini, tak lepas dari pihak desa dan mahasiswa yang turut membantu tim pengabdi. Termasuk dukungan dari pihak LPPM Universitas beserta RISTEKBRIN. Harapan kedepannya, Kampung tangguh ini semakin berkembang.
“Semoga masih diberi kesempatan agar dapat mengabdi lebih lanjut dan ikut berpartisipasi dalam mengembangkan kampung tangguh ini,” harap Mufida.
Yohan Indra Wijaya, Ketua RT 07 menambahkan. Pengabdian yang dilakukan tim dosen ini, sangat membantu program pemerintah dalam penguatan ekonomi.
“Menjaga stabilitas ekonomi masyarakat kecil di tengah pandemi, yang masih belum mereda. Oleh karena itu, penggalakkan kegiatan berbasis masyarakat sangat dibutuhkan,” kata Yohan. (yon/yan)