Malang Post – Sembab kedua mata Gitta (39) kakak kandung korban Happy Teguh Hartanto atau Hebe (34). Ia berhenti terisak memanggil nama sang adik. Malam itu, ia mengecam kekejaman para pelaku. Betapa tega berbuat seperti itu pada sang adik.
Gitta berkenan diwawancarai wartawan. Ia ditemani adik dan familinya. Ia duduk menahan sabar sembari menunggu proses visum et repertum tim forensik RSU Dr Saiful Anwar Malang hingga tengah malan.
“Adik saya itu suka bekerja keras. Baru buka rental setahunan. Mobilnya Toyota Vios. Jumat siang masih ketemu,” cerita Gitta, sekitar pukul 23.00 WIB. Ia lalu sebentar saja ingin melihat wajah para pelaku. Sepengetahuan Gita, para pelaku sempat berbelit mengakui dimana lokasi Hebe. Satu pelaku mengatakan dibuang di Wonogoro satu lain menyebut sebuah goa.
“Itu dia (pelaku–red) pernah ke rumahnya. Trus sewa, diajak ke Nganteb. Kata pelaku dibuangnya pukul 05.00, subuh,” cerita pelan Gita. Pencarian korban Happy tidaklah mudah. Seharian tim pencari menyisir jalanan sepanjang JLS dan jalur menuju Balekambang.
Kondisinya mengenaskan. Tidak memakai busana dan bagian kepala luka parah. Keluarga lalu menduga, korban sempat lebih dulu dicekoki minuman keras. Atau mungkin saja racun sebelum akhirnya dieksekusi pelaku. Keluarga pun tahu, kini pelaku disidik pihak berwenang. Satu pelaku di Polres Malang dan satu pelaku didalami di instansi lain.
“Satu pelaku namanya Aris. Satunya Yoga. Orang Lawang dan Singosari,” kata seorang kerabat korban. Minggu (5/12/2021) sore, jenazah Happy, warga Letjend Sutoyo ditemukan di seputaran jalur menuju pantai Balekambang atau sebelum perempatan JLS. Korban adalah sopir mobil rentalan yang sejak Jumat (3/12/2021) hilang kontak dengan keluarga.
Keluarga pun kuatir lantaran GPS Mobil Toyota Vios DK Hitam 1643 AAU berada di Trenggalek. Bahkan mobil itu dijual lewat media sosial. Seorang pembeli kemudian mau membantu keluarga korban untuk menemui si penjual mobil. Diketahuilah dua orang penjual terlibat hilangnya korban Happy. Salah satu pelaku dikenal sebagai sanjipak dan pernah berurusan dengan polisi. Pelaku ini ditangkap di daerah Bojonegoro dan baru Sabtu diboyong ke Polres Malang.
“Kok pas adik saya kena perlakuan begitu. Saya minta keadilan hukum berat mereka,” ungkap famili korban. Sementara itu, pihak Polres Malang masih mendalami keterangan pelaku dan menelusuri jejak-jejak kejahatan lainnya. (yan)