
Menteri BUMN-- Erick Thohir, Sabtu (27/11/2021) melakukan orasi di Universitas Brawijaya.
Malang Post — Perkembangan BUMN sebagai salah satu pilar ekonomi nasional, menjadikannya memiliki peran strategis dalam membangun perekonomian di Indonesia. Untuk itu, peran dan kiprah BUMN perlu mendapat tempat khusus di perguruan tinggi agar dapat dikaji secara keilmuan bagi civitas akademik.
Ini diungkapkan Dekan FEB UB Abdul Ghofar, SE., M.Si., DBA., Ak dalam sambutan menjelang Orasi Ilmiah Menteri BUMN– Erick Thohir, Sabtu (27/11/2021) di Universitas Brawijaya.
“BUMN pada masa pandemi hingga hari ini, kita lihat bersama. Mampu melakukan konsolidasi bisnis yang luar biasa. Sehingga mampu memberikan kontribusi nyata dalam perekonomian nasional,” kata Abdul Ghofar.
Lebih lanjut Abdul Ghofar juga memuji kinerja Menteri BUMN Erick Thohir. Pasalnya, telah banyak melakukan terobosan dan inovasi dalam melakukan pengelolaan BUMN. Sehingga beberapa, seperti Telkom mampu masuk peringkat Internasional.
“Kami melihat kinerja BUMN walaupun terdampak pandemi covid. Namun dengan kepemimpinan Pak Erick Thohir mampu menunjukkan kinerja yang terus membaik, mampu memberikan kenaikan dividen kepada pemerintah dan ada BUMN seperti Telkom yang masuk dalam peringkat dunia Forbes,” lanjut Ghofar.
Untuk itu, kepada Erick Thohir yang hadir di UB, Dekan FEB ini mengajukan keinginan secara langsung untuk membuat BUMN Corner sebagai wahana untuk kajian, riset bagi dosen dan mahasiswa untuk ikut mengembangkan BUMN.
“Secara langsung kami sampaikan kepada Pak Erick, FEB UB ingin memberikan kontribusi kepada BUMN melalui salah satunya kami ingin membuat BUMN Corner,” pintanya.
Permintaan Dekan FEB UB ini direspon positif oleh Menteri BUMN Erick Thohir yang mengatakan BUMN terbuka berkolaborasi dengan pihak manapun terutama perguruan tinggi untuk kemajuan BUMN. Apalagi menurutnya saat ini banyak alumni UB yang menduduki jajaran puncak BUMN.
“Saya kira tadi permintaan Dekan FEB UB kita support apalagi saat ini banyak alumni UB yang duduk sebagai direksi BUMN. Ini waktunya UB dapat memaksimalkan akses bersama BUMN,” kata Erick.

Sementara itu dalam Orasi Ilmiah Fakultas Ekonomi Bisnis (FEB) UB tersebut, Erick Tohir menyampaikan “Globalization and Digitalization: Strategi BUMN Pasca Pandemi”.
Era global dan digital yang sudah terjadi saat ini tidak hanya memberikan kemudahan namun juga memiliki tiga tantangan besar.
“Saya bukan mau menakut-nakuti namun saat ini ada tiga tantangan besar di era global dan digital ini,” kata Erick.
Erick Tohir menekankan ada tiga poin penting terkait tantangan yang dihadapi Bangsa Indonesia. Yakni globalisasi yang akan terus terbuka, transformasi dan disrupsi digital serta ketahanan kesehatan di kala pandemi covid-19.
Untuk mengatasi hal tersebut, Erick menuturkan, perlunya sinergi yang harmonis dari berbagai pihak dalam rangka mengawal dan menghadapi tantangan tersebut
Sementara itu, Direktur Program Vokasi Universitas Brawijaya Prof. Dr. Unti Ludigdo, SE., M.Si., AK mengatakan, sebagai bentuk upaya menghadapi globalisasi dan digitalisasi, maka Universitas Brawijaya akan mengembangkan Program Pendidikan Vokasi menjadi fakultas.
Nantinya, akan ada beberapa prodi baru diantaranya Bisnis Jasa Makanan Halal serta Robotika dan Artificial Intelligence bagi mahasiswa D-4 maupun sarjana terapan.
“Harapannya dengan menjadi fakultas, Vokasi akan semakin cepat berkembang sebagaimana yang diharapkan Rektor dan stakeholders lainnya. Apa yang disampaikan oleh Pak Menteri tadi sudah tercakup dalam pengembangan Vokasi”, pungkasnya ramah. (yan)