Malang Post — Program Pertukaran Mahasiswa Merdeka (PMM) 2021 adalah program pertukaran mahasiswa selama satu semester dari satu klaster daerah ke klaster daerah lainnya. Memberikan pengalaman kebhinekaan dan sistem alih kredit maksimal sebanyak sekitar 20 sks.
Unisma (Universitas Islam Malang) saat ini mendapatkan kepercayaan ditempati 202 mahasiswa dari seluruh perguruan tinggi di Indonesia.
Bertempat di gedung pasca sarjana lantai 7 Unisma, Kamis (25/11/2021) dalam rangka PMM tersebut, dilakukan penyambutan peserta yang datang. Ceremonial ramah tamah bak menyambut para raja.
Bahkan dibuka langsung oleh Rektor Unisma Prof. Dr. H. Maskuri, M.Si. Kepada para peserta PMM sebagai perwakilan kampus seluruh Indonesia, Maskuri sangat welcome.
“Selamat datang di kampus Unisma tercinta yang multicultural. Walaupun namanya terdapat kata Islam, akan tetapi Islam yang rahmatan lil alamin”, tegasnya.
Untuk diketahui, Unisma adalah sebuah kampus yang selalu mengemban asas bhineka tunggal ika. Dengan latar belakang yang berbeda-beda dari berbagai suku bangsa, berbeda agama, berbeda adat, berbeda negara dan berbeda etnis.
Akan tetapi, semua mahasiswa yang menimba ilmu di sini, tetap tergabung menjadi satu di universitas. Inilah wajah Unisma. Walaupun ada Islamnya. Bahwa Islam adalah rahmat bagi alam semesta.
“Seperti diketahui, saya juga menjadi wakil di forum Rektor Indonesia. Ibaratnya kalian semua adalah anak saya. Karena di dalam forum tersebut kita semua adalah saudara,” imbuh Maskuri.
Ini adalah kesempatan luar biasa yang diberikan oleh pemerintah. Oleh karena itu, jangan dilewatkan kesempatan emas ini.
“Belajar yang baik. Anggap ini kampus dan rumah sendiri. Saya sebagai pimpinan Unisma telah memerintahkan wakil rektor dan lainnya. Agar fasilitas yang kita punyai bisa digunakan sebaik mungkin. Termasuk akses laboratorium dan lainnya, kita juga mempunyai perpustakaan yang barusan mendapat penghargaan akreditasi A,” jelasnya.
“Jangan minder. Kita adalah satu. Dengan latar bekalang yang berbeda-beda. Unisma adalah kampus multikultural. Kampus Islam yang rahmatan lil alamin. Tidak membeda-bedakan antara yang muslim dan non muslim,” lanjutnya.
Sementara itu, Devapung Liling, Program studi Kimia Fakultas Sains Universitas Cokroaaminoto Palopo Sulawesi Selatan ini, mengatakan, “Terimakasih atas kesempatan yang diberikan kepada saya untuk berbicara di forum ini. Terimakasih kepada Unisma, kami merasa terhormat karena dijamu dengan baik.”
“Ini adalah perjalanan terjauh yang saya tempuh menuju Kota Malang. Sungguh terharu saya mewakili Universitas Cokroaminoto Palopo Sulawesi Selatan”, tegasnya.
“Sungguh pasti bangga orangtua saya. Saya juga berharap, sebagai perwakilan kampus Cokroaminoto. Saya akan mengenalkan kampus saya kepada Unisma. Mari belajar bersama. Jadikan ini sebagai ladang ilmu dan silaturrahmi kita. Meskipun kita berbeda agama dan suku akan tetapi kita tetap satu kesatuan kebinekaan Indonesia,” lanjutnya.
“Ingat jargon kita, pertukaran mahasiswa dalam negeri bertukar sementara bermakna selamanya”, pungkasnya. (yan)