Malang Post – Kabar mengembirakan kembali didapatkan Universitas Islam Malang (Unisma). Terkait penerimaan anggaran dari BRI Martadinata sebesar Rp 379 juta.
Melalui program Corporate Social Responbility (CSR). Diperuntukkan renovasi dan pengadaan kelengkapan ruang “Artificial Intelligence Studio”.
Serah terima dilakukan di gedung pasca sarjana lantai 1 Unisma, Jumat (8/10/2021). Tampak hadir jajaran perwakilan yayasan Unisma, Rektor Unisma, Dekan Unisma dan beberapa perwakilan dari BRI Martadinata. Termasuk Pimpinan Cabang BRI KC Malang Martadinata, Moch Syarif Budiman.
Rektor Unisma, Prof Dr Maskuri MSi menjelaskan. Studio atau kelas branding ini, merupakan satu ide yang telah lama digagas. Kurang lebih sejak setahun lalu.
Studio ini, nantinya akan digunakan para mahasiswa dalam mengembangkan kreativitas maupun jiwa kewirausahaan.
“Kelas branding ini, sebagai penguatan jiwa wirausaha. Sebagaimana pengembangan program entrepreneur,” ujarnya.
Prof Maskuri menambahkan, renovasi bukan hanya interior dalam. Tetapi juga peralatan yang memadai untuk mahasiswa. Karena semua untuk pengembangan dan pelayanan mahasiswa.
“Terima kasih kepada jajaran Yayasan, Wakil Rektor, pengawas dan para Dekan. Hasil CSR dari BRI ini, akan kita rupakan dalam hal aset semua,” ujar Rektor Unisma.
“Karena sebenarnya, target Unisma itu ada tiga. Alumni Unisma harus jadi ilmuwan. Alumni Unisma harus kaya. Alumni Unisma harus bermoral. Oleh sebab itu, tidak salah jika prasarananya lebih dilengkapi. Sehingga target di atas akan terpenuhi,” ujar Maskuri.
Sementara itu, Pimpinan Cabang BRI KC Malang Martadinata, Moch Syarif Budiman, juga menyampaikan ucapan terima kasih. Kepada Yayasan, Rektor dan jajaran Unisma atas kerja sama yang terjalin antara BRI dan Unisma.
“Dengan digitalisasi, kita bersaing dengan negara lain. Unisma yang terdepan saya yakin bisa,” bebernya.
Kedepan, pihaknya menginginkan, bukan hanya dengan Unisma saja kerja sama tersebut tercapai. Namun, bisa dengan kampus-kampus lainnya.
Sehingga bisa menyeluruh, agar dari perguruan tinggi dan instansi keuangan bisa disambungkan implementasinya menjadi satu. (yan)