
Walikota Batu, Dewanti Rumpoko melakukan pelepasan atlet asal Kota Batu yang mewakili Jatim di PON Papua.
Malang Post — Momen Hari Olahraga Nasional (Haornas) ke 38 diperingati penuh suka cita. Puncak Haornas di Kota Batu diperingati dengan melakukan pelepasan atlet PON Jatim asal Kota Batu yang akan berlaga di PON Papua bulan depan.
Pelepasan atlet, pelatih, mekanik dan wasit yang akan turun di event empat tahunan itu, dilakukan langsung leh Walikota Batu Dewanti Rumpoko, Selasa (9/9/2021) di GOR Gajah Mada, Kota Batu.
Pada proses pelepasan yang tak bisa dihadiri secara langsung oleh setiap atlet tersebut, juga dilakukan pemberian uang saku. Diwakili oleh masing-masing keluarga. Setiap atlet mendapatkan uang saku sebesar Rp 4 juta, pelatih Rp 3 juta, mekanik dan wasit Rp 2 juta.
Ketua KONI Kota Batu, Mahfud menjelaskan. Regulasi KONI Jatim, setiap atlet maupun pelatih yang berlaga di PON, mulai hari ini harus melakukan isolasi di setiap basecamp puslatda. Sehingga pelepasan atlet diwakili oleh masing-masing keluarga.
“Kami memberi suport tambahan kepada mereka berupa uang saku. Sebagai bentuk kepedulian agar prestasi mereka meningkat,” tutur Mahfud, Kamis (9/9/2021).
Selain untuk meningkatkan prestasi, pemberian uang saku itu juga bermaksud memberi ikatan antara atlet dengan daerahnya. Sehingga tak lari ke daerah lain. Karena sesuai pengalamannya beberapa tahun lalu ada atlet yang pindah daerah, karena daerah asal kurang perhatian.
Dari sembilan atlet yang diberangkatkan menuju PON Papua. Pihaknya menargetkan mampu meraih medali lebih banyak dibanding PON sebelumnya di Jawa Barat.
“Tahun 2016 lalu dengan kekuatan enam atlet, kami mampu meraih tiga emas dan perak serta empat medali perunggu. Jika tahun ini atlet dan cabornya lebih banyak. Kami menargetkan bisa lebih baik lagi,” beber dia.
Pihaknya optimis, sembilan atlet dari Kota Batu mampu menyumbangkan enam emas untuk Kontingen PON Jatim. Dengan cabor unggulan paralayang. Apalagi cabor paralayang juga ditarget oleh KONI Jatim untuk bisa menjadi juara umum cabor paralayang. Diketahui dari delapan atlet paralayang, enam diantaranya adalah atlet asal Kota Batu.
“Semalam kami dapat informasi satu orang atlet berasal dari Kota Batu dari cabor billiard. Ada data yang keliru tidak masuk Kota Batu, ikut daerah lain, namun sudah ada pernyataan dari Pengprov Pobsi Jatim bahwa atlet kami ini masuk dari kontingen Jatim, mudah-mudahan segera bisa mendapatkan perubahan SK dari KONI Jatim, sehingga betul-betul bisa memperkuat kontingen Jatim,” ujarnya.
Atlet billiard yang dimaksud adalah Cucun Hermanto. Warga Kelurahan Ngaglik Kota Batu ini telah merebut juara babak kualifikasi PON XX Tahun 2020 dan masuk dalam daftar Kontingen Pobsi Jatim dalam PON XX Papua tahun 2021.
Sementara itu, Wali Kota Batu, Dewanti Rumpoko menyatakan, melalui sejumlah kegiatan ini diharapkan mampu memompa semangat atlet. Sehingga bisa membawa pulang medali emas PON ke 20 Papua.
“Kami bersama KONI Kota Batu sudah menyiapkan hadiah untuk para atlet yang berprestasi. Semoga atlet bertambah semangat dan kembali ke Kota Batu dengan membawa medali,” ujar dia.
Lebih lanjut, Dia mengutarakan, bahwa olahraga adalah sebuah kekuatan yang sangat positif. Bukan hanya menyehatkan tapi juga melatih aktivitas mental seseorang hingga selalu sportif, jujur dan disiplin.
“Kalau pelajaran di sekolah bisa nyontek, tapi kalau olahraga kita tidak bisa nyontek, apalagi olahraga terukur seperti atletik, renang, sama sekali kita tidak bisa menyontek,” beber dia.
Menurutnya, jika olahraga ditekuni dengan baik akan bisa menghidupi. Karena itu, dia meminta kepada Dinas Pendidikan Kota Batu, untuk melakukan pendampingan terhadap anak-anak yang memiliki bakat olahraga sejak kecil. Ketika dilatih dengan benar, dia yakin, Kota Batu akan menjadi gudangnya atlet berprestasi. (yan)