Malang Post – Komitmen menjalankan program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) dijalankan Prodi Peternakan, Fakultas Pertanian dan Peternakan (FPP) Universitas Muhammadiyah Malang (UMM).
Memperbanyak kerjasama dengan dunia industri. Langkah itu diambil dalam rangka memperkuat kelas profesional unggas yang telah diselenggarakan.
Setelah menjalin kerjasama dengan PT Charoen Pokphand pada Februari 2021. FPP kembali menggaet industri melalui penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU) dan Memorandum of Agreement (MoA).
Dilakukan Sabtu (4/9/2021) lalu di Hotel Grand Surya Kediri. Adapun beberapa perusahaan terkait yaitu PT Sanbe Farma, PT Mensana, dan PT Sapta Karya Megah.
Ketiganya bersedia untuk mendukung pelaksanaan Kelas Profesional Unggas. Baik sebagai tenaga pengajar maupun penyedia tempat magang bagi mahasiswa.
Pada kesempatan tersebut, Dr Fauzan M.Pd selaku Rektor UMM juga turut hadir mendampingi proses penandatangan.
Disampaikan Fauzan, kerja sama tersebut sangatlah penting dalam rangka mengimplementasikan slogan UMM Pasti. Yakni mendorong mahasiswa untuk lulus pasti empat tahun dan pasti mendapatkan kerja dalam waktu yang relatif singkat.
“Di samping sebagai komitmen melaksanakan MBKM, agenda ini juga dilakukan sebagai langkah strategis bagi para mahasiswa,” tegas Fauzan melanjutkan.
Sementara itu, Dr Ir David Hermawan MP IPM, selaku Dekan Fakultas Pertanian Pertanian menjelaskan. Ketiga perusahaan tersebut juga dilibatkan dalam lokakarya praktikum mahasiswa.
Hal ini bertujuan untuk merekonstruksi materi yang disesuaikan dengan kebutuhan yang diinginkan oleh industri.
“Harapannya output yang didapat dari praktikum nantinya bisa menjadi bekal mahasiswa sebelum mengambil kelas profesional unggas,” tuturnya.
Ketiga industri juga mengapresiasi jalinan kerja sama tersebut. Mereka berharap langkah ini bisa menghasilkan lulusan kelas profesional unggas yang siap bekerja.
Menurutnya, lebih baik memperbanyak program magang kerja daripada menambah pelatihan keterampilan yang belum tentu bisa terserap oleh dunia kerja.
Dengan merekrut lulusan keals profesional ini akan memangkas waktu dan biaya yang biasanya dialokasikan untuk karyawan baru.
Terakhir, Prof Dr Ir Wahyu Widodo MS yang didapuk sebagai penanggung jawab mengatakan. Implementasi lebih lanjut pasca kegiatan ini adalah mewujudkan kerjasama riset antara dosen dan industri.
Utamanya untuk memecahkan permasalahan yang seringkali dihadapi. Selain itu, adapula pengembangan sistem informasi yang lebih baik lagi bagi ketiga industri terkait.
“Tidak hanya tiga perusahaan ini saja, kami juga telah memiliki sembilan mitra lain yang siap bekerja sama untuk berkolaborasi,” pungkasnya menutup. (yan)