Malang Post – Level PPKM membaik di sejumlah wilayah Indonesia, Jatim dan Malang Raya. Ini capaian positif yang patut disyukuri dan diapresiasi.
Presiden Jokowi mengumumkan Malang Raya masuk wilayah aglomerasi dengan PPKM Level 3. Maka pengetatan bisa dilonggarkan, dengan syarat wajib menerapkan protokol kesehatan.
“Berkat kerja kompak semua pihak dalam penanggulangan pandemi Covid, akhirnya membuahkan hasil. Bisa dilihat untuk keseluruhan Indonesia, Jatim dan Malang Raya membaik. Ini patut disyukuri dan diapresiasi,” tegas Wakil Ketua Satgas Covid-19 NU Malang Raya dr Umar Usman MM.
Kota Malang, turun status penyebaran Covid. Dari zona merah (risiko tinggi) menjadi zona oranye (risiko sedang). Penurunan status zona tersebut berlaku sejak 25 Agustus 2021.
Berstatus zona oranye dengan jumlah skor 1,92. Capaian itu berkat upaya percepatan angka kesembuhan pasien Covid.
Capaian ini merupakan hasil kerjasama pemerintah dengan masyarakat. Sebab apabila masyarakat taat akan protokol kesehatan (prokes), maka penyebaran Covid dapat semakin ditekan.
“Diharapkan masyarakat tertib, tidak abai, tidak lalai prokes, semua itu bisa berhasil. Kami mengimbau karena keselamatan masyarakat dan warga Malang ini sangat penting,” ungkap Pria yang juga Sekretaris Dinas Kesehatan Kota Malang ini
Untuk Kota Malang, prosentase kesembuhan mencapai 88,5 persen. Posisi itu diatas provinsi yang 86 persen.
Angka kematian dan kasus aktif Covid, tercatat mengalami penurunan dan diharapkan meningkatkan hingga ke zona kuning. Upaya memaksimalkan penanganan pasien isolasi mandiri (isoman) agar mau pindah ke isoter (isolasi terpusat) juga penting dijalankan.
Indikator menurunnya status zona merah ke oranye, Kabupaten Malang dilihat dari zonasi yang dibuat per RT. Selama ini, per RT di sebuah desa atau dusun telah diberlakukan aturan memasang bendera sesuai dengan level konfirmasi positif.
Dinkes memperkirakan dapat melakukan vaksinasi sampai 50 ribu dosis per hari. Turunnya status ini, merupakan jerih payah yang dilakukan Pemkab Malang. Masyarakat juga makin mengerti dan mematuhi aturan yang berlaku.
“Kesadaran masyarakat untuk vaksinasi juga naik, itu juga salah satu indikatornya,” tukas pria yang juga Ketua PC NU Kabupaten Malang ini.
Data Dinas Kominfo Jawa Timur dari Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Timur, Kabupaten Malang per 26 Agustus 2021 tercatat ada 13,207 positif Covid. 11,353 sembuh dan 726 angka kematian. Sementara juga masih terdapat 1,128 kasus aktif.
Sementara itu, status zonasi di Jatim saat ini berubah drastis, daerah zona merah berkurang signifikan dari 17 tersisa lima daerah.
Sementara itu, angka Kesembuhan Covid di Indonesia diatas rata-rata Dldunia. Angka kesembuhan pasien Covid di Tanah Air, lebih tinggi dari rata-rata dunia.
“Sekarang angka kesembuhan sudah di atas rata-rata dunia yang 89,5 persen. Indonesia 89,7 persen,” ujar pria alumnus Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga ini
Angka keterisian tempat tidur atau bed occupancy rate (BOR) rumah sakit (RS) juga mengalami penurunan. Pada awal Februari, Maret, April, Mei, dan Juni perkembangan kasus di Tanah Air menurun bahkan sempat hanya tercatat sekitar 2.633 kasus terkonfirmasi positif per hari.
Tetapi karena varian Delta, kemudian melompat naik. Hingga di 15 Juli sampai angka 56.000. Kala itu, para ahli epidemiologi sempat mewanti-wanti jika tak segera ditangani, bukan tidak mungkin kasus harian bisa mencapai 400.000.
“Tapi Alhamdulillah setelah berada di titik 56.000, kemarin kita berada di angka 18.000,” kata pria yang juga senior KAHMI ini.
Angka BOR yang sempat menembus 92 % dari total kapasitas, perlahan bisa diturunkan. September tahun lalu pernah mencapai 92 %. Turun di Mei pertengahan, 18 Mei itu berada di angka 15 %.
Berdasarkan data terbaru Kementerian Kesehatan kasus dan kematian mingguan di Indonesia terus mengalami penurunan tren, seiring perpanjangan PPKM darurat di seluruh Indonesia.
Kasus baru nasional dalam satu minggu terakhir tercatat sejumlah 145.361 kasus atau turun sebesar 26,2% dibandingkan periode 7-13 Agustus.
Jumlah kematian juga mengalami penurunan yang signifikan dibanding periode yang sama, sebesar 19,9%. Sejak 10 Juli, hingga 19 Agustus persentase keterpakaian tempat tidur (BOR) juga mengalami penurunan terus menerus.
“Secara regional, kasus aktif di seluruh provinsi Jawa-Bali menurun 29%, dari minggu sebelumnya. Jumlah kematian juga dilaporkan menurun. Tercatat pada minggu penurunan jumlah kematian kurang dari 10%, maka pada minggu ini penurunan jumlah kematian sebesar 19,5%,” pungkas pria berjuluk Dokter Rakyat ini mengakhiri. (*-Januar Triwahyudi)