Malang Post — Pandemi Covid-19 berdampak pada seua bidang. Bahkan pelaksanaan ibadah umat Islam. Termasuk Hari Raya Idul Adha tahun ini. Lantaran bertepatan dengan penerapan PPKM Darurat 3-20 Juli 2021.
Pada tanggal 20 Juli itu, hari pertama Idul Adha. Momen menjalankan sholat Idul Adha dan berkorban selama tiga hari tasyrik. Namun, karena PPKM Darurat, maka diimbau sholat di rumah. Untuk meminimalisir kerumunan agar penyebaran covid terputus.
Penyembelihan hewan kurban, masih bisa dilakukan dan dibagikan di hari kedua dan ketiga. Teknis untuk tidak berkerumun masih bisa diantisipasi.
Namun ada satu hal yang patut diapresiasi. Semangat para shohibul kurban (umat Islam yang berkurban). Pamdemi berdampak pada sektor ekonomi. Pasti. Tapi, shohibul kurban masih ikhlas beli hewan kurban. Agar bisa dibagikan kepada mereka yang berhak.
Termasuk civitas akademika UIN Maliki Malang. Para civitas masih semangat dan ikhlas menjadi shohibul kurban.
Ini menjadi atensi Rektor UIN Maliki, Prof Dr Abdul Haris MAg. Ia sangat mengapreasiasi shohibul kurban di kampus. Diwujudkan dalam puisi ciptaannya.
Berjudul: Seratus Sapi Kurban, Gerakan Solidaritas Peroleh Keajaiban.
Berikut ini isinya, seperti yang dibacakan Abdul Haris:
Seratus Sapi Kurban, Gerakan Solidaritas Peroleh Keajaiban.
Per hari ini pendaftar kurban bertambah lagi.
Begitu banyak orang berminat untuk mengikuti.Berkurban dengan sapi di kampus UIN Maliki.
Tanda-tanda punya rasa untuk mengabdi kepada ilahi.
Seperti yang dicontohkan oleh Ibrahim dengan cara diganti.
Ismail putranya siap dikorbankan namun tidak jadi.
Justru Allah tahu apa yang sesungguhnya rahasia atau siri.
Bukan daging dan bukan darah yang diterima.
Namun niat baik yang tersembunyi di dalam dada.Allah SWT menilai yang justru sangat rahasia.
Namun kita sebagai manusia harus berusaha.
Bagaimana berkurban dengan sebagian harta.
Apalagi jika memang disalurkan lewat lembaga.
Bukankah ini sebuah cara dan metoda beragama.
Supaya kita belajar ikhlas berikan yang kita punya.
Jika ini belum terbiasa maka sulit rasanya bisa takwa.
Mengajak orang lain agar bisa berderma.
Maka seharusnya lewat lembaga inilah yang bisa jadi biasa.
Melakukan kebaikan dengan sama-sama yang lainnya.
Bravo para pengurban yang sangat jeli.
Memberi semua yang menjadi hak yang dimilki.
Semoga Allah SWT menerima kurban kita tanpa kecuali.
Mengganti kurban yang lebih baik seperti yang sudah terjadi.
Saya yakin kita akan dapatkan seratus sapi.
Dengan cara yang tidak disangka dan tidak diketahui.
Namun bagikan daging-daging itu kepada mereka yang lebih menghaki.
Jangan sampai dimakan dan ambil sendiri-sendiri nanti jadi rugi.
Seratus sapi akan datang jika semua meyakini do’a ini.
Jika belum dapat seratus berarti masih banyak yang harus diurusi.
Tahun depan kita semua harus sudah melakukan promosi.
Kepada semua agar menabung setahun untuk beli sapi. (yan)