Malang Post — Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) terus mendorong para mahasiswanya untuk mengembangkan setiap potensi yang dimiliki. Salah satunya adalah dalam aspek berbisnis.
Humas UMM, Kamis (8/7/2021) menyampaikan. Berkat dorongan inilah, tim mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) UMM merancang rencana bisnis kreatif berbasis digital.
Menariknya, ide yang digagas M Rifqi Fakhar, Dewi Fajar Sari dan Fikrie Syaiful Huda itu, berhasil menyabet juara 3 pada lomba business plan yang diadakan oleh Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY).
Perhelatan yang memiliki format daring tersebut, dilaksanakan sejak bulan Juni 2021. Pemenangnya diumumkan Juli 2021.
Rifqi, salah satu anggota tim Lucid Dream menerangkan. Ide ini berangkat dari permasalahan monotonnya pembelajaran daring di tengah pandemi. Berdampak pada meningkatnya kebosanan yang dialami para peserta didik. Maka anggota tim memutuskan merencanakan bisnis yang akan dilombakan.
“Kami mencoba memberi solusi dengan merancang sebuah platform yang membantu para pengajar. Agar bisa lebih kreatif dalam membuat materi pembelajaran. Platformnya kekinian. Karena berbasis digital,” ujarnya.
Business plan yang dirancang merupakan model bisnis media kreatif dengan platform website. Mereka menyebutnya dengan nama Creatidu.com.
Creatidu dirancang untuk menawarkan jasa berbayar kreasi dan kolaborasi. Sehingga media pembelajaran selama pandemi lebih kreatif dan Inovatif.
Harapannya, para peserta didik tidak merasa bosan saat jam pelajaran dilaksanakan. Sistem digital juga memberikan kemudahan tersendiri bagi para pengajar. Karena bisa membuat atau memesan konten yang diinginkan. Tanpa harus bertatap muka.
Rifqi mengaku bahwa timnya sempat mengalami beberapa kendala. Salah satu yang paling utama adalah kondisi pandemi. Seringkali ketika mereka diskusi secara daring, sinyal beberapa kali hilang. Diskusi pun berjalan tidak lancar.
“Terutama saat kami harus berkonsultasi dengan dosen. Sinyal sering hilang beberapa kali. Meski begitu kami bahagia karena masih mampu memberikan juara 3 pada kompetisi business plan tersebut,” tuturnya.
Meski sudah memenangkan lomba, ia mengaku timnya tidak merasa jumawa. Bahkan sebaliknya. Merekak ingin kembali memberikan inovasi-inovasi yang menarik. Sebagai solusi bagi masyarakat.
Ia berharap, business plan yang sudah dirancang bisa direalisasikan dengan baik. Hingga nantinya bisa memberikan dampak positif bagi dunia pendidikan.
“Kami juga ingin memberikan pesan kepada mahasiswa lain. Bahwa kondisi pandemi bukanlah halangan untuk tetap berkreasi dan berprestasi,” jelasnya mengakhiri. (yan)