Surabaya – Pemerintah Provinsi Jawa Timur, akan melakukan kebijakan pemulihan ekonomi secara cepat dan komprehensif, pada masa adaptasi saat pandemi Covid-19. Hal tersebut diungkapkan oleh Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa dalam diskusi dengan tema: ‘Pemulihan Ekonomi Jawa Timur’, yang diselenggarakan oleh Markplus.Inc secara virtual.
‘’Kita melihat roadmap dari kebijakan pemulihan ekonomi Provinsi Jawa Timur di masa adaptasi saat pandemi Covid-19. Yang pertama sudah pasti masalah ekonomi dan yang kedua adalah kerawanan sosial,’’ ujarnya.
Intervensi kebijakan yang dilakukan oleh Pemprov Jatim, pada sektor ekonomi dalam jangka pendek adalah melakukan penyelamatan sektor pariwisata dan UKM, penyediaan lapangan kerja dan industrialisasi dan menjaga ketahanan pangan.
‘’Penyediaan lapangan kerja dalam jangka pendek yaitu, program padat karya, peningkatan sumber daya manusia melalui Balai Latihan Kerja (BLK) dan serta membantu pemasaran UKM dengan anggaran dari dana Pemerintahn dan Dana Desa,’’ katanya.
Intervensi Pemrov Jatim untuk mengantisipasi kerawanan sosial pada masa adaptasi saat pandemi Covid-19, dilakukan dalam program jangka menengah dan panjang pada tahun 2021.
‘’Diantaranya melakukan pemulihan dan pemberdayaan ekonomi,’’ ujar Gubernur.
Selain itu, Khofifah menambahkan, pihaknya akan melakukan pengembangan kapasitas dan kelembagaan ekonomi digital kreatif.
‘’Kita melakukan penguatan ekonomi dari rumah (e-commerce), fasilitasi technopreneur dan start up, dukungan infrastruktur ekonomi dan wilayah serta fasilitasi jejaring pasar,’’ tambahnya.
Sementara itu, data Markplus memperkirakan tingkat pemulihan ekonomi dimasa pandemi Covid-19 di Jawa Timur, akan lebih cepat. Salah satu indikatornya, sebagian besar warga Jawa Timur sangat antusias dan berniat untuk berwirausaha pada masa pandemi Covid-19.
Persentase niat warga Jatim untuk berwirausaha cukup besar. Mencapai angka 54,1 persen. Sedangkan sebanyak 31,1 persen telah berwirausaha dan 14,8 persen telah berwirausaha sejak pandemi Covid-19. (* /rdt)