AMEG-Stasiun Malang sisi timur telah beroperasi mulai Senin 10 April 2021. PT KAI menyiapkan sejumlah fasilitas penunjang. Mulai dari kursi yang dilengkapi charger, ruang VIP, ruang bermain anak, ruang laktasi dan eskalator untuk memudahkan para calon penumpang kereta api.
Bangunan baru tersebut juga dilengkapi jembatan layang sebagai jalan penyambung antara sisi timur dan sisi barat Stasiun Malang.
Penumpang juga bisa melihat kereta api yang sedang parkir dan seluruh luasan Stasiun Malang di jembatan layang tersebut. Juga menjadi jalan bagi penumpang saat akan menaiki kereta api.
Manajer Humas PT KAI Daop 8 Surabaya, Luqman Arif mengatakan pengoperasian sisi timur Stasiun Malang ini untuk meningkatkan pelayanan kepada pelanggan kereta api. Dalam rangka pengembangan perkeretaapian di Jawa Timur, khususnya wilayah Malang.
“Kami gunakan Stasiun Malang baru ini untuk keberangkatan kereta api jarak jauh. Jadi pelayanan rapid test antigen dan GeNose Covid-19 di stasiun eksisting akan dipindahkan di Stasiun Malang yang baru,” ucapnya.
Suasana di Stasiun Malang cukup lengang pada hari pertama operasional. Tak banyak calon penumpang yang akan berpergian menggunakan kereta api jarak jauh, baik jurusan Malang Jakarta maupun ke jurusan lain.
Sejumlah fasilitas lain seperti food court, juga masih dalam tahap finishing. Sementara untuk fasilitas untuk pelayanan masyarakat telah rampung seluruhnya.
Termasuk ruang tunggu VIP yang dilengkapi dengan AC, kursi duduk, maupun TV. Ruang VIP gratis bagi para calon penumpang asalkan harus izin terlebih dahulu kepada petugas KAI.
“Memang saat ini belum launching. Jadi mulai hari ini kita uji coba operasionalkan untuk melayani penumpang yang menggunakan kereta api Tawang Alun dari Malang dengan tujuan Ketapang Banyuwangi dan juga KA Gajayana dari Malang tujuan Gambir Jakarta,” ucapnya.
Selain itu, dengan adanya gedung baru tersebut diharapkan Luqman dapat memecah jumlah penumpang yang ada di stasiun Kota Baru Malang di sisi barat.
Di sisi timur akan dikhususkan para penumpang kereta api jarak jauh, sedangkan di sisi barat fokus untuk kereta api lokal.
“Sisi timur ini dapat menampung penumpang hingga 2.500 orang. Semoga ini nanti berjalan sesuai yang kami rencanakan. Dan nanti tidak ada lagi penumpukan-penumpukan penumpang khususnya di Stasiun Malang,” tandasnya.
Sebagai informasi, keberangkatan penumpang di wilayah Daop 8 Surabaya periode 6-17 Mei 2021 masa peniadaan mudik ini, terpantau lengang atau tidak terdapat lonjakan Selasa (11/5/2021).
Selama masa tesebut, PT KAI Daop 8 menyiapkan 4.317 tempat duduk dari 10 KA penumpang jarak jauh non mudik yang beroperasi pada 6-17 Mei 2021 dengan pembatasan okupansi maksimal 70 persen dari ketersediaan tempat duduk keseluruhan pada setiap rangkaian.
Untuk keberangkatan Stasiun Malang, terdapat dua kereta api yang beroperasi pada periode 6-9 Mei 2021 dengan total penumpang sekitar 245.
Di mana rata-rata per hari kurang lebih ada 61 penumpang dengan kapasitas tempat duduk yang disediakan 676 setiap harinya.
Masyarakat yang diperbolehkan menggunakan kereta api adalah pelaku perjalanan mendesak untuk kepentingan non mudik.
Yaitu untuk yang bekerja atau perjalanan dinas, kunjungan keluarga sakit, kunjungan duka anggota keluarga meninggal, ibu hamil yang didampingi oleh satu orang anggota keluarga, dan kepentingan non mudik tertentu lainnya yang dilengkapi surat keterangan dari Kepala Desa atau Lurah setempat.
Selain persyaratan surat izin perjalanan tertulis, para pelaku perjalanan dengan keperluan mendesak untuk kepentingan non mudik juga tetap diharuskan menunjukkan hasil negatif Rapid Test Antigen atau pemeriksaan GeNose Covid-19 yang sampelnya diambil dalam kurun waktu maksimal 24 jam sebelum jadwal keberangkatan. (yan)