Malang – Kota pendidikan nan cantik, Malang. Merupakan salah satu kota rujukan wisata yang selalu padat wisatawan kala akhir pekan tiba. Dengan ciri khas kota dingin dan sejuk membawa wisatawan melepas penat dari hiruk pikuk kegiatan rutin yang melelahkan. Tak mengherankan apabila sektor pariwisata menjadi salah satu penyumbang PAD Kota Malang yang mencapai 25,56 persen pada tahun 2019. Berita baiknya, potensi tersebut akan terus bertambah pada tahun-tahun kedepannya.
Kali ini, Tim pengabdian Universitas Negeri malang yang terdiri dari Vika Annisa S.E., M.E, Vidya Purnamasari S.E., M.E dan Santi Merlinda S.E., M.E. turut unjuk kerja dalam Revitalisasi Wisata Religi Mbah Honggo yang serangkaian kegiatannya dilaksanakan pada Agustus 2020. Pengabdian ini bertujuan untuk mengangkat kembali minat generasi millennials pada sejarah yang dikemas dengan wadah yang lebih menarik dan kekinian. Pada analisis studi lapangan, tim pengabdian menjaring problematika yang masih menjadi PR besar bagi POKDARWIS (Kelompok Sadar Wisata) yakni belum meratanya spot aesthetic dan Icon di Kampung Heritage serta belum adanya infrastruktur yang memadai. Sehingga, wisatawan merasa kampung wisata tersebut belum terealisasi secara maksimal dan berdampak pada sepinya pengunjung.
Tim pengabdian Universitas Negeri Malang disambut hangat dengan antusiasme yang tinggi oleh 10 pengurus lokal wisata Mbah Honggo. Dalam meningkatkan daya tarik serta promosi wisata, tim pengabdian memberikan tiga langkah solusi kreatif yakni pengadaan spot foto iconic dan landmark kampung wisata yang pembangunannya dilaksanakan secara bertahap, pelatihan pemanfaatan digitalisasi Akun Google MyBusiness pada Wisata Religi Makam Mbah Honggo sebagai media promosi digital yang menjaring pasar secara daring yang dilaksanakan pada 10 Agustus 2020, serta pelatihan penentuan ikon wisata Mbah Honggo yang dipurwarupakan menjadi pamphlet atau leaflet dan berfungsi sebagai media promosi yang memuat informasi singkat sejarah Mbah Honggo pada hari yang sama.
Alhasil, dari serangkaian solusi kreatif yang ditawarkan, kampung wisata religi Mbah Honggo menjadi hidup kembali lengkap dengan tambahan detail icon wisata, paket lengkap nan cantik. Kawasan wisata menjadi lebih apik dengan sentuhan hasil akhir membuahkan hasil manis dengan adanya peningkatan wisatawan hingga 100 persen. Bak mempersiapkan senjata sebelum bertempur di medan laga, upaya pengembangan sektor pariwisata Kampung Heritage Kajoetangan menjadi tangan kanan serta memberi multiplier effect yakni mengangkat sejarah kearifan lokal serta menjadi ladang resapan pendapatan masyarakat sekitar sebagai upaya dalam mencapai kesejahteraan masyarakat secara agregat dan berkesinambungan.(adv)
1 thought on “Revitalisasi Makam Mbah Honggo”