Kemajuan pembangunan infrastruktur juga dicapai dalam bidang lingkungan hidup (LH). Proses pembangunan sistem modern Sanitary Landfill di Tempat Pemrosesan Akhir (TPA) Supiturang hasil fasilitasi kerja sama Pemkot Malang, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR)serta Pemerintah Jerman kini telah rampung dan memasuki fase persiapan operasional.
Bahkan Gubernur Jatim, Khofifah Indar Parawansa, telah berkunjung pada 16 Maret 2021 lalu dan menyatakan optimismenya bahwa TPA Supiturang akan memiliki dampak signifikan baik dalam proses pengelolaan sampah di Kota Malang, maupun multiplier effect dalam bentuk produksi kompos, pengembangan wisata edukasi, hingga pembangunan tahap lanjutan menuju Pembangkit Listrik Tenaga Sampah (PLTSa). Dengan demikian akan menjadi TPA percontohan kebanggaan Kota Malang.
Pun demikian Wali Kota Malang, Drs. H. Sutiaji menegaskan, bahwa tanpa peran serta masyarakat, sistem modern di hilir pengelolaan sampah kota tetap tidak akan berhasil berkelanjutan. “Sekitar 600 ton sampah dihasilkan di Kota Malang, kita harapkan dengan penguatan 3R (reduce, reuse, recycle) termasuk pemilahan sejak sumber (rumah tangga), target pengurangan 30% sampah pada 2025 bisa tercapai,” ungkap Wali Kota Sutiaji yang gemar membaca ini.(adv)
Next MCC Hingga Jalan Tembus
Berbagai kemajuan yang telah dicapai, tidak membuat lengah pemkot. Karena itu, pekerjaan rumah seperti pencegahan banjir, fasilitasi ekonomi kreatif, penuntasan revitalisasi pasar, dan penanganan kemacetan telah masuk program pembangunan tahun 2021 dan 2022.
Diantaranya akan dijawab melalui peningkatan kualitas drainase, penyediaan satgas drainase per kecamatan, pembangunan 10 sumur resapan per kelurahan, penuntasan permasalahan pasar Besar dan pasar Gadang, pembangunan Malang Creative Center (MCC), pembangunan jembatan Tlogomas hingga jalan tembus Saxophone dan Sawojajar.(adv)