Malang – Seluruh tersangka dan barang bukti, rencananya akan dibawa ke Polda Jatim dan didalami khusus oleh Direktorat Reserse Narkoba Polda Jawa Timur. Penanganan akan sampai tuntas dan profesional walau ada potensi intervensi.
“Untuk mempercepat penanganan kasusnya Makanya yang ada dulu kami geser ke Polda Jatim. Biar cepat (penanganan-red). Dia (AH) pakai untuk daya tahan tubuh, alasan pekerjaan,” sebut Gatot saat diwawancarai khusus soal tersangka AH.
Di sela-sela rilis pers ada pertanyaan apakah siap bila ada munculnya “beking”. Kabid Humas Polda Jawa Timur, Kombes Pol Gatot Repli Handoko memastikan pihaknya akan menangani sampai tuntas.
“Polri profesional menangani sesuai aturan yang ada. Kami lakukan pemeriksaan dan harus tuntas,” sebut Gatot kepada wartawan.
Enam tersangka itu terdiri dari 2 wanita berinisial FN dan CR. Empat lainnya adalah pria, termasuk tersangka AH. Minggu (28/3) sore, para tersangka digiring menuju mobil dan rencananya akan dibawa ke Polda Jatim.
Keenam tersangka juga bukan ditangkap saat pesta narkoba. Melainkan diringkus ditempat berbeda. Namun Gatot memastikan bahwa para tersangka masih berhubungan satu sama lain dan perannya berbeda.
“Bukan pesta karena lokasinya kan beda-beda. Tapi masih dalam satu kelompok. Masih akan dikembangkan lagi,” urai Gatot kepada wartawan.
Saat rilis oleh Polresta Malang Kota, tersangka AH berdiri paling kiri dari tersangka lain. Berstatus sebagai pengguna dan seorang ASN, hanya ia sendiri yang mengenakan pelindung wajah atau kerpus warna hitam.
Di balik kaos orange tersangka Narkoba, AH mengenakan kaos warna kuning. Selama rilis ia hanya menunduk dan sesekali berbicara dengan anggota. (Oso-Ins)