Malang – Ketahanan pangan yang menjadi fokus Dispangtan Kota Malang, bukanlah program tanpa output. Berbagai ide dan inovasi digagas dinas di bawah komando Ir Ade Herawanto MT. Pada hari kedua, Selasa (23/3) di kantor Urban Farming, Jl Sarangan 29, Kota Malang, hadir praktisi entrepreneur.
Tiga orang ini menjadi narasumber yang tak kaleng-kaleng. Adalah Sam Ari, Sam Juniardi dari praktisi entrepreneur dan Sam Rizal pelopor ternak lobster air tawar. Berbagai kiat sukses disampaikan mereka kepada kelompok tani dan undangan.
“Produktifitas dan eksekusi adalah resep utama agar sukses dalam berbisnis. Jaga networking agar semuanya lancar,” ujar Juniardi. “Haram bagi saya menjawab kebutuhan klien dengan mengatakan tidak ada. Anda harus bilang, baik saya cek dulu di gudang nanti saya kabari,” ucap Sam Jun memberikan trik agar klien tidak kecewa.
Sam Ari, tokoh muda Arema dikenal sebagai konsultan dan mentor di berbagai daerah. Ia menjelaskan, peluang bisnis dari tanaman pangan sangat terbuka apalagi di perkotaan. “Siapa bilang di kota kita, tidak bisa bertanam dan sukses. Orang kota masih bisa kok bersaing,” ujarnya, sambil memberikan sayuran organik punya harga di atas sayuran non organik.
Antusias peserta tak hanya saat acara berlangsung. Bahkan berlanjut meski acara sudah selesai. Diskusi spontan pun terjadi. Nampak Sam Juniardi didatangi ketua kelompok tani organik. “Harus mulai dikemas dan di packing yang baik. Sinergikan dengan kelompok lain, agar saling mengisi kekuarangan,” ujar Juniardi, owner global99. Pendanaan juga tak harus tergantung perbankan. Tapi bisa dari pasar bursa. “Silahkan berkelompok. Ada berapa nanti saya dampingi,” pungkasnya.
Ini membuat sumringah Kepala Dispangtan Kota Malang. “Ya mengembalikan fungsi yang benar dari dinas. Ditambah inovasi-inovasi agar masyarakat merasakan impact-nya,” jelas Ade Herawanto. (*jan)