Jakarta – Proses vaksinasi Covid-19, yang menjadi program pemerintah pusat terus bergulir. Setelah tenaga kesehatan, TNI, Polri, sedikit demi sedikit seluruh lapisan masyarakat akan mendapatkan vaksin Covid-19 secara bertahap.
Wakil Menteri Kesehatan Republik Indonesia, dr. Dante Saksono Harbuwono, Sp.PD, Ph.D, KEMD mengapresiasi upaya masyarakat dan komunitas dalam rangka membantu percepatan gerakan vaksinasi nasional dengan mendirikan sentra vaksinasi. Keberadaan sentra vaksinasi, bakal mempercepat pemerintah dalam mencapai target cakupan vaksinasi Covid-19.
Hal itu ia sampaikan, saat meninjau pelaksanaan vaksinasi massal di Sekolah Ursulin, Jakarta Pusat, pada Sabtu (20/3) kemarin.
Komunitas Alumni Tiga Sekolah Ursulin di Jakarta, yakni Sekolah Santa Ursula, Sekolah Santa Theresia, dan Sekolah Santa Maria mendirikan Sentra Vaksinasi Serviam (SVS). SVS adalah pusat vaksinasi khusus lansia, yang berlangsung selama tiga bulan. Mulai dari 20 Maret hingga 10 Juni 2021.
Pusat vaksinasi lansia ini, berada di Sekolah Santa Ursula Jl. Lapangan Banteng Utara No.10, Jakarta Pusat.Target vaksinasi sebanyak 500 Lansia yang berdomisili di DKI Jakarta. Kegiatan ini dilaksanakan setiap hari selama 3 bulan. Kecuali tanggal merah.
Dr. Dante mengatakan, sentra vaksinasi ini merupakan gerakan. Karena dengan gerakan maka semua sektor di masyarakat dan semua elemen di masyarakat akan berperan.
‘’Sentra-sentra vaksinasi seperti ini diperlukan, karena dapat mempercepat vaksinasi. Percepatan itu perlu dibiasakan kalau kita melakukan vaksinasi,’’ katanya.
Jika vaksinasi hanya dilakukan berdasarkan fasilitas kesehatan yang dimiliki Kementerian Kesehatan secara eksklusif, maka menururnya, target vaksinasi 181,5 juta orang tidak akan tercapai.
‘’Kecepatan kita sampai saat ini, kira-kira yang sebelumnya 10 ribu sampai 100 ribu per hari. Sekarang sudah menjadi 300 ribu sampai 380 ribu per hari. Ini berkat adanya sentra-sentra vaksinasi seperti ini,’’ ucap Dante.
Wamenkes mengungkapkan, pemerintah saat ini tengah meningkatkan ketersediaan vaksin hingga mencapai 1 juta – 1,5 juta dosis per hari, dengan jumlah vaksinator mencapai 100 ribu per hari.
‘’Targetnya, satu orang vaksinator bisa memberikan vaksin kepada 40-50 orang per hari. Dengan demikian nantinya setiap hari akan ada 4 hingga 5 juta akseptor,’’ tambah dr. Dante.
Ia menambahkan, jumlah vaksin secara bertahap akan ditambah terus. Jadi saat ini Pemerintah Indonesia sudah punya kira-kira 30 juta dosis vaksinasi sampai akhir bulan Maret. Nanti stok vaksin akan ditambah lagi sehingga stok vaksin akan berkecukupan.
Dr. Dante menekankan kepada masyarakat, walaupun sudah divaksinasi, protokol kesehatan harus tetap dilaksanakan. Sebab antibodi baru terbentuk setelah 3 minggu usai vaksinasi kedua. Suntikan pertama dilakukan untuk memicu respons kekebalan awal yang selanjutnya akan dilanjutkan dengan suntikan kedua untuk menguatkan respons imun yang telah terbentuk.
Suntikan kedua berfungsi sebagai booster untuk membentuk antibodi secara optimal dan imunitas. Ini baru akan terbentuk secara baik setelah 3 minggu suntikan kedua.(rdt)