Malang – Kepala Cabang Dindik Jatim Wilayah Kota Malang, Ema Sumiarti melakukan terobosan. Ia mengusulkan beberapa sekolah (SMA-SMK) diperbolehkan dibuka. Terutama yang jumlah siswanya tidak banyak. Serta yang perlu praktik di sekolah.
“Usulan ini, akan disampaikan dulu ke Walikota Malang,” jelasnya. Ada sekolah yang jumlah siswanya di bawah 50 orang. Namun bagi yang siswanya banyak, terutama di sekolah negeri, saat ini yang masuk masih untuk siswa akselerasi.
“Seperti di SMAN 5 dan di SMAN 4,” katanya. SMAN 5 baru mulai 5 Oktober lalu. Harapannya lebih banyak sekolah yang aktif lagi. Karena Kota Malang saat ini sudah saat ini zona oranye.
Ijin Walikota Kota Malang diperlukan. Sebab SMA-SMK meski dikelola Provinsi Jatim, lokasinya berada di wilayah Kota Malang. Sehingga harus izin ke satgas di daerah masing-masing. Dikatakan, semua sekolah sebenarnya sudah mempersiapkan diri.
Jhon Nadha Firmana, Ketua MKKS SMK swasta Kota Malang menyatakan lebih penting lagi adalah izin dari orangtua pada anaknya untuk bersekolah. “Selain itu sekolah juga harus mematuhi protokol kesehatan,” katanya.
SMK-SMA di Kota Malang yang melakukan ujicoba tatap muka tahap II, ada delapan lembaga. Antara lain SMAN 2, SMK El Hayat, SMK Baitul Makmur dan sekolah di kawasan pondok pesantren. (roz/jan)