
Saat Wali Kota Malang, Drs. H. Sutiaji saat mendatangi Yayasan Bhakti Luhur, untuk mendapatkan informasi terkait penghuni yang terserang Covid-19, beberapa waktu lalu. (Foto: istimewa)
Malang – Hari ini, sekitar 48 pasien Covid-19 dari Yayasan Bhakti Luhur, diperbolehkan meninggalkan Rumah Sakit Lapangan Idjen Boulevard. Mereka telah selesai dirawat dan kesehatannya mulai membaik.
Sebelumnya, dari sekitar 170 orang penghuni panti asuhan Yayasan Bhakti Luhur, 60 pasien dipindahkan ke RS Lapangan. Mereka kesulitan untuk isolasi mandiri. Karena fasilitas tempat, ruang dan pergerakan terbatas.
‘’Kita bantu sehingga 60 orang, kita isolasi di RSL (RS Lapangan). Beberapa masih di yayasan karena masih memungkinkan,’’ ucap Koordinator RS Idjen Boulevard dr Heri Susanto, Selasa (9/3).
Sesuai dengan Peraturan Menteri Kesehatan (Permenkes) RI, proses isolasi dianggap selesai apabila pasien tidak merasakan gejala apapun selama 10 hari. Dari 60-an pasien di RSL, 48 di antaranya dinilai sudah aman. Mereka sudah tidak merasakan gejala apapun, baik ringan maupun sedang.
RS Lapangan setidaknya masih harus merawat 15 pasien dari Yayasan Bhakti Luhur. Tenaga medis harus mengobservasi kesehatan mereka karena masih memiliki gejala ringan. ‘’Batuk, pilek, tidak bisa membau (mencium bau),’’ ucapnya.
Sebelumnya, 170 dari 500 penghuni Panti Asuhan Yayasan Bhakti Luhur dilaporkan memperoleh hasil positif pada tes usap Antigen, beberapa waktu lalu. Panti yang berada di wilayah Sukun, Kota Malang ini menaungi sejumlah anak berkebutuhan khusus. (jof/rdt)