
Malang – Pandemi Covid-19 menjadikan arah kebijakan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) harus ikut menyesuaikan. Hal ini disampaikan Wali Kota Malang, Drs H Sutiaji, dalam Rapat Koordinasi sekaligus penandatanganan nota kesepakatan Rancangan Awal Perubahan RPJMD tahun 2018-2023.
“Mau tidak mau itu akan berpengaruh pada asumsi capaian kinerja di tahun 2020, ini kan berbalik. Karena ini sifatnya wabah, target di 2020 tidak tercapai, karena wabah. Padahal semuanya target disesuaikan di RPJMD,” tegas Wali Kota Sutiaji.
Sutiaji juga menyampaikan optimisme pemerintah dalam menaikkan kembali pendapatan asli daerah (PAD), sehingga bisa dimanfaatkan untuk percepatan pembangunan.
“Optimisme kami diingatkan juga oleh fraksi, kami diingatkan akan potensi keuangan. Ini semestinya menjadi perhatian bagi penguatan ekonomi kita semua,” tutur Sutiaji.
Turut hadir memdampingi pada kegiatan yang digelar di Gedung DPRD Kota Malang itu, Wakil Wali Kota Malang, Sofyan Edi Jarwoko, Pj Sekda Kota Malang, Hadi Santoso, serta Ketua DPRD Kota Malang, I Made Riandiana Kartika.
“Saya masih optimistis. Pendapatan kita diasumsikan turun, tetapi kenyataannya saat ini kami tekankan percepatan intensifikasi. Intensifikasi saja ada potensi Rp 20-30 miliar. Ini menjadi penguatan agar RPJMD kita tidak turun terlalu drastis karena pandemi. Semakin kita percepatan, akses keuangan daerah semakin kita kuatkan,” pungkasnya.(ekn)