
Fashionable : Salah satu Koleksi Madame Wang Batik (Foto : Facebook Madam Wang Kebaya And Batik)
Sekitar 6,5 ribu lebih mengacungkan jempolnya (likes) di fans page Facebook Madam Wang Kebaya And Batik. Desaian pakaian motif batik ini memang cukup digemari karena berkesan modern, wah dan elegan.
Karya Lana Rosari, owner Madame Wang Batik sempat mendapat komentar reinhardsanden dan reviewer lain dalam review media TripAdvisor.com. Situs ini merupakan situs travel wisata cukup kondang di dunia.
“Madam Wang broke the typical stereotype of Kebaya/Batik store which usually very Javanese and traditional. This store offers more modern, minimalistic and yet chic. You can stroll the store and feels like home in that place,” Reinhardsanden.
Sekilas, review ini menunjukkan kesan bahwa batik distereotipkan dengan karya seni yang tradisional dan kental dengan “Jawa”. Konsep galeri batik dipadankan dengan resto famili vegetarian menu pun memantik sinergi kuat antara seni batik dan ruang rekreatif.
Tulis reviewer lainnya, “Really love this shop. There are a lot of choices for unique and special designs for batik , tenun ikat and kebaya. The price are various depend on the fabric materials,”
Koleksi produk Madae Wang Batik memang beragam. Jumlahnya ribuan. Ada kebaya, baju untuk bepergian, gaun, seragam kerja, busana remaja hingga baju anak-anak bercorak kain batik. Style modern ditasbihkan dalam tiap desain.
“Saya awalnya penggemar batik. Lalu ada konveksi dan penjahit, saya desain baju batik, yang lebih modern. Tidak meninggalkan dasar seni batik tradisional, lebih modis, sesuai perkembangan jaman,” urai Lana Rosari atau Lana Rose, owner Madam Wang Batik.
Desain batik Madam Wang Batik yang jauh dari kesan kuno dan tradisional pun kemudian mengundang para remaja lebih menyukai batik. Berdampingan Madam Wang Secret Garden, galeri ini menerima pula pesanan desain.
“Kami juga menerima costum desain. Sesuai pesanan atau keinginan,” ungkapnya kepada DI’sWay Malang Post, Kamis (1/10) sore. Ia menyebut, pelanggan produknya berasal dari luar Malang dan wisatawan luar negeri bila mampir ke Malang.
Rancangan batik koleksi Madam Wang Batik seringkali mewarnai fashion show batik di sejumlah daerah. Diantaranya, Surabaya, Jogja, Bandung dan Bali. Turut berpartisipasi pula dalam fashion week.

Untuk bahan dasar kain batik, Madam Wang mengambil bahan karya dari Pekalongan dan Cirebonan. Namun juga memanfaatkan batik corak daerah lainnya. Di tangan Lana Rose, kain batik kemudian dikonsep menjadi desain pakaian yang lebih terasa modern.
Di masa pandemi ini, usaha batik terdampak cukup besar. Tentu saja karena baju bercorak batik memiliki pasar tersendiri. Masa ini kemudian menuntuk para pengrajin batik dan desainer batik lebih inovatif.
“Pandemi ini, harus lebih inovatif. Ragam produk beradaptasi semisal penggarapan masker bermotif batik. Kami berkarya juga untuk topeng dan suvenir lainnya,” sebut Lana Rose, yang memang berangkat dari pendidikan seni.
Tentu saja passion berkarya dengan mendesain berbahan batik terus mengalir dan semoga semakin mengangkat tinggi nama Malang dan Indonesia.
Untuk kalian yang lagi vacation atau stay cation di malang bisa deh cek facebook @madamwang777 atau twitter Madam Wang Batik atau instagram madamewangbatik. atau mungkin langsung cek di lokasi Jl Telomoyo 12, Gading Kasri, Kecamatan Klojen, Kota Malang, jam operasional butik ini buka hari Senin – Minggu, pukul 08.30 – 15.30. Sabtu tutup. Mau ke sini jangan lupa pakai masker ya Sis…. (oso-yan)