
Foto Ilustrasi. (ist)
Situbondo – Komisi IV DPRD Situbondo melakukan sidak ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dr Abdoer Rahem, setelah mendengar keluhan masyarakat yang merasa kesulitan melakukan CT Scan.
Para wakil rakyat ini geram, begitu mengetahui alat medis CT Scan dibiarkan rusak dan tak berfungsi. Padahal, pengadaaan CT Scan itu menghabiskan Rp 9 miliar dari APBD Tahun Anggaran 2016. Rusaknya alat medis itu membuat masyarakat harus mengeluarkan biaya besar karena harus melakukan CT Scan ke RS di Jember.
Ketua Komisi IV DPRD Situbondo, Fahrudi Apriawan, menyayangkan rusaknya alat medis itu. “Saya heran baru empat tahun dipakai, tetapi sudah rusak,” ujarnya, Selasa (23/2).
Menurut Fahrudi, pihaknya sudah menanyakan biaya perbaikan CT Scan kepada pihak RS, dan ternyata cukup mahal. Yaitu sekitar Rp 750 juta.Karena itu, ia meminta pihak RS segera menganggarkan melalui APBD atau menggunakan keuangan RS sendiri.
Direktur RSUD dr Abdoer Rahem, Tony Wahyudi, mengatakan CT Scan itu rusak sejak Mei 2020. CT Scan berfungsi untuk merekam seluruh bagian tubuh pasien dari berbagai sudut.
“Sebetulnya kami sudah mau menganggarkan perbaikan, tetapi tidak nutut kalau di APBD Induk 2021. Sekarang sudah ada jaminan dari DPRD maka akan kami usulkan anggaran perbaikannya,” pungkasnya. (hoz/zai/ekn)