Malang – Ucap syukur disampaikan Wakil Rektor I Universitas Muhammadiyah Malang (UMM), MM, Prof. Dr. Syamsul Arifin, M.Si. Ini menyusul dinobatkannya UMM sebagai kampus Islam terbaik dunia tahun 2021 versi UniRank. Selain itu, UMM juga menempati peringkat 14 universitas terbaik di Indonesia versi 4ICU.
“Alhamdulillah dengan adanya penghargaan atau pengakuan lembaga dunia itu. Minimal dalam konteks dinamika pendidikan di Kota Malang akan mencuat kembali. Apalagi Kota Malang dikenal sebagai Kota Pendidikan. Prestasi ini minimal akan menambah keyakinan bahwa Malang Raya gudangnya universitas pilihan yang tidak salah untuk dipilih,” kata Prof Syamsul Arifin.
Menurut Syamsul Arifin, masuknya beberapa kampus di Malang, termasuk UMM, pada peringkat papan atas, baik versi UniRank maupun 4ICU, jelas akan berpengaruh terhadap brand dan image perguruan tinggi (PT) di Malang Raya.
Terkait keberhasilan UMM, menurut Syamsul Arifin, merupakan hasil kerja keras semua elemen civitas akademika. “Tentu kita tetap melakukan langkah-langkah sistematis, strategis, dan futuristic, agar seluruh aktivitas Tri Darma atau Catur Darma UMM tidak hanya akan memenuhi sandar kelulusan regional, nasional, ataupun internasional saja, tetapi bisa melampaui suatu yang lebih membanggakan,” ujar Syamsul.
Lewat prestasi membanggakan itu, UMM akan lebih mengoptimalkan kemampuan yang dimiliki. Bukan karena UMM sudah menjadi yang terbaik, tetapi UMM akan tetap berusaha untuk mempertahankannya. “Kami tetap akan meningkatkan kinerja, baik lewat pendidikan pengajaran, penelitian, pengabdian masyarakat, ataupun Al Islam Ke-muhammadiyah-an.
Misal, berbicara perihal riset, UMM terus berusaha memperkuat dan memperluas riset sampai dengan hilirisasi. Tujuannya, agar produk-produk riset akademik UMM tidak hanya berhenti di kampus, tetapi dilanjutkan sehingga dapat dirasakan manfaatnya untuk masyarakat luas. Sebagai contoh, hasil riset Pembangkit Listrik Tenaga Mikro Hidro (PLTMH) yang kini dapat dimanfaatkan masyarakat luas.
Kini UMM sudah membangun PLTMH di sejumlah tempat. Di antaranya, di kampus 3 UMM Tlogomas, serta Sumber Maron dan Boon Pring di Kabupaten Malang. Kedua pembangunan PLTMH di Kabupaten Malang itu merupakan langkah awal dari cita-cita UMM untuk membangun 1.000 PLTMH di seluruh Indonesia.
Pada proyek selanjutnya, UMM telah menentukan beberapa titik wilayah di Kabupaten Malang untuk dibangun PLTMH. Di antaranya di Sumber Jeruk, Kecamatan Pagelaran, Kabupaten Malang. “Dengan begitu, manfaatnya bisa dirasakan semua lapisan masyarakat,” papar Syamsul Arifin.
Tidak hanya itu saja, UMM juga rutin memberangkatkan dosen dan mahasiswanya belajar ke luar negeri. Tujuannya, minimal menambah jam terbang dan menambah pengetahuannya.
“Saat ini kami memang bekerja sama dengan universitas yang ada di luar negeri seperti Asia University Taiwan, University of Minho Portugal, University of Murcia Spanyol, dan Lublin University Polandia,” katanya.
Mahasiswa UMM yang kini belajar ke luar negeri berkisar 100 mahasiswa. Sedang dosen yang melanjutkan pendidikannya di luar negeri sekitar 50 orang. Yang jelas, UMM akan tetap meningkatkan kualitasnya dalam banyak aspek, sehingga kemudian mendapatkan pengakuan. “Meski begitu, tentu yang kami tekankan adalah kualitas lulusan yang semakin bagus dan bermanfaat. UMM juga terus mengembangkan sekolah-sekolah unggulan sesuai arahan dari pemerintah,” pungkas Syamsul Arifin.(roz/ekn)