![](https://malang-post.com/wp-content/uploads/2021/02/Kantor-KB-Situbondo.jpeg)
Situbondo – Keberadaan kampung keluarga berencana (KB) yang di-launchingmantan bupati almarhum Dadang Wigiarto bersamawakilnya Yoyok Mulyadi ternyata memiliki potensi besar di masyarakat.Salah satunya, untuk meningkatkan kesejahteraan dan taraf hidup masyatakat yang berada di kawasan terolisolir.
Kepala Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (PPKB) Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Situbondo, Imam Gazali mengatakan, sejak pencanangan kampung KB pada tahun 2016, hingga saat ini sudah ada sebanyak 38 kampung KB yang terbentuk.
“Alhamdulillah, karena ini program baru yang membutuhkan kebersamaan dengan sejumlah dinas. Dari 38 kampung KB, 50 persen sudah berjalan,” ujar Imam, panggilan akrabnya.
Diakui Imam, beberapa kampung KB tidak berjalan, karena faktor letak geografis dan medannya sulit.
“Sebenarnya di tahun 2020 kami sudah mau berkalobarasi, namun karena ada pandemi Covid-19 jadi terhambat. Tetapi kami tetap rencanakan ada,” jelasnya.
Kampung KB ini, lanjutnya, sekarang berganti nama kampung berkualitas. Sentralnya berada di desa. Sebab, kampung berkualitas dibawah kendali kepala desa (kades).
“Kades tidak perlu banyak mencari program supaya desa maju. Cukup memamfaatkan kampung KB untuk menyejahterakan masyarakatnya,” tukasnya.
Dijelaskan pula, kriteria Kampung KB itu ada tiga. Diantaranya kampung KB dasar, berkembang dan mandiri.
“Sampai saat ini yang mandiri ada 10 desa. Saya berharap di tahun 2021, ada 50 persen yang madiri,” pungkasnya. (zai/ekn)