Malang – Tahun 2021 baru berjalan satu bulan. Namun, Pemkot Batu sudah ancang-ancang menggeber program tahun 2022. Setidaknya, ada lima program utama yang menjadi fokus tahun depan.
Sekretaris Badan Perencanaan Pembangunan, Penelitian dan Pengembangan Daerah (Bepelitbangda) Kota Batu, Sopa Ike Paci menjelaskan program tahun mendatang. Pertama, adalah program keberlanjutan penanganan pandemi. Karena belum bisa dikatakan berakhir. Baik skala nasional, regional maupun internasional.
“Program kedua, kami akan meningkatkan Indeks Pembangunan Manusia (IPM). Terutama daya beli masyarakat. Akibat pandemi, mulai dari sistem pembelajaran maupun sistim pelayanan kesehatan harus kembali ditingkatkan lagi,” ujarnya, kepada Di’s Way Malang Post.
IPM 2020 mengacu data BPS 2019. Nilainya Kota Batu mencapai 75,4. Peringkat 9 dari 38 Kabupaten/Kota di Jawa Timur. Program ketiga, adalah pemantapan pemberdayaan desa. Sesuai visi misi RPJMD 2017-2022. Tahun depan adalah tahun terakhir pelaksanaannya.
Maka dari itu, selain penanganan pandemi dan peningkatan IPM. Pihaknya, akan menggeber pemantapan desa berdaya. Apalagi sesuai visi-misi Kota Batu ‘Desa Berdaya Kota Berjaya’.
“Fokus utama dalam desa berdaya ini, bagaimana penguatan infrastruktur dasar desa, perekonomian desa, penguatan SDM dan pemerintahan desa serta menindaklanjuti upaya pemekaran wilayah. Kemudian dilakukan peningkatan, optimalisasi perencanaan dan penganggaran desa,” beber Sopa.
Fokus keempat, sama dengan tahun sebelumnya, yakni optimalisasi reformasi birokrasi, penyampaian opini BPK terhadap keuangan daerah, optimalisasi tugas dan fungsi (tusi) dan kinerja Sumber Daya Manusia (SDM). Sehubungan dengan urusan kelembagaan perangkat daerah dan peningkatan akuntabilitas kinerja. Serta optimalisasi pelayanan publik berbasis TIK dan keberlanjutan penguatan smart city.
“Fokus terakhir tahun 2022, karena tahun terakhir dari kepemimpinan saat ini. Maka akan dilakukan perancangan tekhnopratif untuk RPJMD tahun berikutnya,” ungkapnya.
Untuk program 2021, telah ditetapkan ke dalam APBD, Juga telah ditetapkan dalam Perda No 14 tahun 2020 tentang APBD Kota Batu tahun 2021. Secara umum dilihat dari proporsi anggaran nilai APBD sebesar Rp 1.087.361.981.000.
“Secara umum untuk tahun 2021. Fokusnya, pemulihan ekonomi daerah. Sehubungan pandemi yang masih berlanjut hingga saat ini,” katanya.
Selanjutnya pemantapan kondisi sosial dan ketertiban wilayah. Disusul pelayanan dasar pendidikan. Juga dilakukan pemantapan pembangunan infrastruktur pendukung pemulihan ekonomi daerah.
“Misalnya, seperti keberlanjutan pembangunan pasar induk Kota Batu. Guna mendukung pemulihan ekonomi daerah. Serta juga akan melakukan penguatan desa. Sebagai salah satu fokus utama di tahun 2021 ini,” katanya.
Prosentase kegunaan APBD, sebesar 62 persen dialokasikan untuk belanja publik. Meliputi belanja operasional dan program kegiatan organisasi perangkat daerah (OPD).
Juga dialokasikan anggaran Belanja Tidak Terduga (BTT) mengantisipasi apabila terjadi bencana.
“Untuk besar anggarannya, kurang lebih Rp 10,8 miliar. Untuk alokasi dana kepada pemerintah desa, juga bisa dikatakan sangat besar. Sekitar Rp 101 miliar,” terangnya.
Tahun 2021 ini, ada lima program yang jadi fokus utama. Yakni, keberlanjutan pengendalian pandemi, pemulihan kondisi ekonomi daerah berbasis pariwisata, pertanian dan UMKM. Serta pemantapan infrastruktur daerah. (ano/jan)