Malang – Manajemen Arema FC, sejak 5 Februari lalu, memastikan menyudahi kontrak head coach,Carlos Carvalho de Oliveira. Meski sejatinya, durasi kontrak pelatih asal Brasil tersebut, baru habis akhir Februari mendatang.
Lima bulan usia kontraknya, Carlos sekaligus menorehkan rekor baru. Dalam sejarah 34 tahun tim Singo Edan, sejak berdiri 1987 lalu. Dia satu-satunya pelatih, diantara 23 pelatih yang pernah membesut Arema, yang tak sekalipun sempat mencicipi laga resmi kompetisi.
Hanya sekali laga uji coba. Ketika timnya membekap Madura United 4-3, di Stadion Kanjuruhan, Kepanjen, Kabupaten Malang (17/10/2020). Itupun hanya berlangsung 75 menit. Karena dibubarkan aparat Polres Malang. Lantaran tak berizin. Digelar di tengah penerapan PSBB Covid-19.
Praktis sejak tandatangan kontrak bersama tim Singo Edan, tanggal 16 September 2020 lalu, Carlos hanya 42 hari berkesempatan mendampingi latihan Dendi Santoso dan kawan-kawan. Sebelum manajemen kembali meliburkan latihan tim, per 31 Oktober 2020. Bahkan kemudian kompetisi dibubarkan oleh PSSI, pertengahan Januari 2021 lalu.
Manajemen tim Singo Edan bergeming. Meski pelatih yang dikabarkan pernah menjadi asistennya Erwin Sanchez Freking, di Timnas Bolivia pada babak kualifikasi FIFA World Cup 2006 zona CONMEBOL (Confederación Sudamericana de Futbol) tersebut, berharap kontraknya diperpanjang hingga semusim ke depan.
‘’Saya sepakat ketika manajemen Arema FC, tak lagi perpanjang kontrak coach Carlos de Oliveira. Meski dia belum ada kesempatan menguji kemampuannya di laga-laga kompetisi. Tapi dari track record dan melihat bentuk latihannya, saya pikir tim sekelas Arema harus mencari pelatih lain yang lebih mumpuni. Saran saya, tim sebesar Arema tak hanya bermodalkan CV calon pelatih saja. Namun juga wajib tahu track record-nya,’’ tegas mantan gelandang Arema dan Niac Mitra, Muhammad Anshori.
Bahkan pria asal Lawang, yang lebih dikenal sebagai Yoyok Sugeng itu mengingatkan, manajemen tim Singo Edan ke depan, lebih selektif dan tak mudah percaya begitu saja. Pada promo para agen pemain-pelatih. Agar tak ‘membeli kucing dalam karung’ dan sia-sia melakukan belanja pelatih asing.
‘’Apalagi AFC saat ini, ketat terkait klasifikasi dan kualifikasi lisensi kepelatihan. Terutama pelatih-pelatih dari Amerika Latin dan Tengah. Selain track record, tentu lisensi si pelatih penting. AFC sudah ada atuan khusus dan ketat. Jujur saja, saya sulit membongkar database lisensi coach Carlos de Oliveira. Dia minim pengalaman sebagai pelatih kepala,’’ imbuhnya.
Sebelumnnya sangat diluar dugaan. Tim sekaliber Arema FC, pada 16 September 2020 memperkenalkan secara daring. Sekaligus memutuskan mengikat kontrak resmi Carlos de Oliveira. Menggantikan Roberto Mario Carlos Gomez (Argentina). Yang mundur tanggal 1 Agustus 2020, karena tak sepakat skema penggajian sebesar 25 persen.
Manajemen hanya berdasarkan CV (curriculum vitae) yang disodorkan sang agen. Tanpa melakukan ‘investigasi’ kebenaran track record-nya. Termasuk selevel apa lisensi kepelatihan yang dimilikinya.
Apakah lisensinya masuk kualifiskasi yang telah diakui AFC? Bahkan dalam situs informasi sepak bola ternama di dunia dari Jerman, yakni transfermarkt, minim sekali mengulik database Carlos de Oliveira.
Tak heran jika kemudian publik meragukan, kapasitas pelatih kelahiran Sao Paulo (Brasil), 4 Juni 1961 itu. Maklum saja, jejak karir kepelatihannya sejak tahun 1992, sampai dengan 2019 sebelum ke Arema FC, Carlos tak memiliki pengalaman sekalipun melatih sebuah tim. Dari sebuah kompetisi level pertama atau bahkan kedua, di sebuah negara.
Bahkan Direktur Teknik PSSI, Indra Sjafri seakan mengingatkan 18 klub Liga 1 2021, termasuk Arema FC. Wajib mengikuti regulasi klasifikasi dan kualifikasi untuk pelatih asing, yang telah diatur AFC.
Sebelumnya PSSI juga telah menggariskan dalam regulasi Liga 1 2020, terkait standardisasi pelatih kepala dan asisten pelatih. Tertera pada pasal 31, tentang Dokumen Pendaftaran Ofisial.
‘’Persiapan menghadapi kompetisi Liga 1 2021, semua tim -terutama 18 tim Liga 1- yang akan menggunakan tenaga pelatih asing, ada regulasi khusus. Intinya semua pelatih asing yang mau bekerja di PSSI dan menangani tim-tim Liga 1, harus mengajukan ke PSSI untuk dilakukan verifikasi.’’
‘’Selanjutnya PSSI akan mengajukan ke AFC, untuk mendapatkan atau lulus verifikasi RECC (Recognition of Experience and Current Competence). Atau pertimbangan ulang dari pengakuan pengalaman dan kompetensi saat ini. Jadi ke depan, tidak bisa asal saja merekrut pelatih asing,’’ tegas Indra Sjafri kepada DI’s Way Malang Post, melalui pesan WA-nya.
Pria yang juga anggota AFC Technical Committee (Komite Teknik AFC) tersebut mewanti-wanti, kualifikasi pelatih yang kompeten, dibutuhkan untuk melindungi pemain. Menjaga standar tim tetap tinggi. Jadi dibutuhkan mereka yang memenuhi minimum syarat kualifikasi. Selain pelatih kepala asing, harus memiliki lisensi yang mumpuni sesuai uji verifikasi RECC, juga berlaku bagi asisten pelatih dan pelatih kiper. Termasuk pelatih fisik asing.
‘’Pengalaman seorang pelatih asing, memang penting. Tapi terkadang pengalaman saja tidak cukup. Butuh lisensi yang sesuai standar AFC dan uji verifikasi RECC. Intinya khusus pelatih asing, sebelum direkrut sebua klub Liga 1 -termasuk Arema- harus punya sertifikat atau lisensi kelatihan yang diakui dan standarnya diakui oleh AFC. Pelatih kepala harus mempunyai lisensi minimal A AFC, A UEFA, atau yang setara serta mendapatkan pengakuan dari AFC,’’ imbuhnya.
Pelatih-pelatih asing yang memiliki lisensi kepelatihan, dari dua konfederasi sepak bola di belahan anak benua Amerika. Yakni Amerika Latin (selatan) dan Tengah-Utara, kerap menjadi sorotan. Terkait kesetaraannya dengan standar AFC.
Yakni CONMEBOL (Confederacion Sudamericana de Futbol/The South American Football Confederation) atau Konfederasi Sepak Bola Amerika Selatan dan CONCACAF (The Confederation of North, Central America and Caribbean Association Football) atau Konfederasi Sepak Bola Amerika Utara, Tengah dan Karibia kerap menjadi sorotan. (act/rdt)
Daftar Pelatih Asing Arema FC 1987-2020
Carlos Carvalho de Oliveira (Brazil)
Liga 1 2020 (16 September 2020-5 Januari 2021)
A CONMEBOL
Roberto Mario Carlos Gomez (Argentina)
A UEFA Licence
Liga 1 2020 (02 Januari 2020-3 Agustus 2020)
Milomir Seslija (Bosnia and Herzegovina)
Pro UEFA Licence
Liga 1 2019 (09 Januari 2019-09 Januari 2020)
ISC A 2016 (27 Januari 2016-27 Januari 2017)
Milan Petrovic (Slovenia)
Pro UEFA Licence
Liga 1 2018 (14 Mei 2018-11 Desember 2018)
Wolfgang Pikal (Austria)
A UEFA Licence (2019 lulus Pro AFC Licence)
ISL 2011/2012 (14 November 2011-05 Januari 2012)
Miroslav Janu (Republik Ceko)
A UEFA Licence
ISL 2010/2011 (05 Agustus 2010-05 Juli 2011)
Liga Indonesia (09 Januari 2007-09 Januari 2008)
Robert Rene Alberts (Belanda)
A UEFA Licence
ISL 2009/2010 (15 Agustus 2009-15 Juni 2010)
Henk Wullems (Belanda)
A UEFA Licence
Liga Indonesia 2003 (22 April 2003-22 September 2003)
Terrence “Terry” Wetton (Australia)
A UEFA Licence
Liga Indonesia 2003 (15 Desember 2002-21 April 2003)