SETELAH pandemi Covid-19 berlalu, seolah struktur dan sendi kehidupan bangsa ini berubah drastis. Perekonomian berat, usaha dan lapangan pekerjaan makin sulit, industri dan perdagangan lesu. Menurut BPS, angka pengangguran di Indonesia per Agustus 2025 mencapai 4,85% atau sekitar 7,46 juta orang dari 154 juta orang angkatan kerja. Ini menunjukkan bahwa sekitar 5 dari 100 orang angkatan kerja masih menganggur.
Disusul terjadinya bencana alam di Aceh, Sumatera Utara dan Sumatera Barat baru-baru ini, semakin menambah beban berat pemerintah dan masyarakat.
Bagi umat Kristiani, ini adalah sebuah keprihatinan dan ujian yang harus dihadapi dengan keyakinan bahwa ada rencana besar Allah dan hikmah dibalik peristiwa ini.
YESUS dan MUSA
Saat Israel mengalami penindasan dan penjajahan bangsa Roma, bangsa Israel tidak memiliki pengharapan dan masa depan. Padahal, Israel adalah umat pilihan Allah, tetapi nyatanya menyedihkan. Namun dibalik semua itu, ternyata Allah memiliki rencana besar yang tidak bisa diselami oleh pikiran manusia melalui kehadiran Yesus kedalam dunia.
Yesus lahir dari seorang perawan Maria yang mengandung dari Roh Kudus. Suaminya bernama Yusuf si tukang kayu, anak dari Yakub. Yesus dilahirkan di tempat yang tidak semestinya, di rumah sakit atau rumah. Tetapi Ia lahir di sebuah palungan yaitu tempat makan kambing domba yang sederhana dan hina. Kelahiran Yesus telah dinubuatkan oleh nabi Yesaya dan nabi Mikha 700 tahun sebelumnya.
Bahwa suatu ketika nanti, di Betlehem Efrata, kota kecil yang tidak diperhitungkan ini, akan lahir seorang anak laki-laki, dan kelak akan menyelamatkan umat Israel. Bayi itu diberi nama Yesus atau Imanuel yang artinya Allah menyertai kita. Yesus menjadi Juru Selamat bagi umat manusia.
Rencana besar Allah juga terjadi ketika Allah mengutus Nabi Musa membawa bangsa Israel keluar dari tanah Mesir. Musa memimpin 600 ribu orang laki-laki (belum termasuk isteri dan anak-anak) keluar dari Mesir menuju tanah perjanjian yaitu Kanaan.
Sekalipun 40 tahun melewati padang gurun dan tidak membawa bekal yang cukup, tapi Tuhan menyediakan makanan dan air tiap hari, bahkan Tuhan Allah juga menyediakan daging. Mustahil bagi manusia, tetapi bagi Tuhan tidak ada yang mustahil. Dan akhirnya bangsa Israel berhasil memasuki tanah Kanaan sesuai dengan rencana besar Allah bagi Israel.
Allah turut bekerja untuk mendatangkan kebaikan (Roma 8:28). Demikian juga kita yang hidup di zaman modern saat ini. Allah pun turut bekerja mendatangkan kebaikan dengan syarat kita setia, taat dan percaya kepadaNya. Allah sedang membuat rencana besar bagi kita, jangan kuatir Dia selalu menyertai kita.
SIKAP DITENGAH UJIAN
Sekalipun dunia penuh dengan ujian, namun ada Allah yang menyertai kita. Natal mengingatkan kita akan nama Yesus yang disebut Imanuel artinya Allah beserta kita. Jika kita disertai sosok yang kuat, siapa takut! Apalagi yang menyertai kita adalah Tuhan Allah sendiri. Ketakutan dan kekuatiran tidak akan menambah umur. Kecemasan bahkan mempercepat kondisi tubuh menjadi drop atau sakit. Nah, supaya kuat menghadapi ujian, kita perlu Tuhan senantiasa menyertai kita.
DIBALIK UJIAN TUHAN BESERTA
Kita turut prihatin atas tragedi bencana alam yang menimpa saudara kita di Aceh, Sumatera Utara dan Sumatera Barat serta bencana alam di tempat lainnya. Bencana alam bisa terjadi sewaktu-waktu, tentu kita tidak menginginkan hal itu terjadi. Namun, terkadang Tuhan ijinkan itu terjadi agar kita ingat dan sadar bahwa Tuhan itu ada. Ia Allah Imanuel, Allah yang menyertai kita. Dalam kondisi apapun kita harus tetap percaya dan bersandar kepada Tuhan. Ia pasti memberi pertolongan kepada umatnya yang setia.
Ingat dibalik peristiwa apapun, Tuhan memiliki rencana besar, dan pasti Allah mengawal pelaksanaannya. Roma 8:28 mengatakan: “Kita tahu sekarang, bahwa Allah turut bekerja dalam segala sesuatu untuk mendatangkan kebaikan bagi mereka yang mengasihi Dia, yaitu bagi mereka yang terpanggil sesuai dengan rencana Allah.” Jangan takut, tetap setia dan percaya Tuhan.
Selamat Natal, Imanuel, Allah beserta kita! (*)




