MALANG POST – Arus wisatawan yang masuk ke Kota Batu terus menunjukkan tren peningkatan jelang pergantian tahun. Hingga Minggu (28/12/2025), lonjakan kunjungan mulai terasa, baik dari sisi lalu lintas maupun tingkat hunian akomodasi dan destinasi wisata.
Kepala Dinas Pariwisata Kota Batu, Onny Ardianto mengungkapkan, bahwa berdasarkan data kepolisian, intensitas kendaraan yang masuk ke Kota Batu terpantau cukup tinggi. Pada hari Minggu tercatat sekitar 1.700 kendaraan per jam memasuki wilayah Kota Wisata Batu.
“Alhamdulillah, penambahan wisatawan cukup signifikan. Sampai hari ini, arus masuk kendaraan ke Kota Batu naik signifikan,” ujar Onny.
Ia menilai peningkatan volume kendaraan tersebut masih dapat diantisipasi dengan baik. Salah satu faktor pendukungnya adalah kesiapsiagaan Polres Batu dalam mengatur lalu lintas selama momentum libur Natal dan Tahun Baru (Nataru).
“Kami mengapresiasi Polres Batu yang luar biasa sigap. Meskipun volume wisatawan naik, kondisi lalu lintas tetap relatif lancar sehingga wisatawan bisa nyaman berlibur di Kota Batu,” imbuhnya.

MERAMBAT: Sejumlah ruas jalan di Kota Batu mengalami kepadatan, imbas dari meningkatnya angka kunjungan wisatawan ke Kota Batu. (Foto: Ananto Wibowo/Malang Post)
Disparta Kota Batu memprediksi gelombang kedua puncak kunjungan wisatawan akan terjadi pada 31 Desember 2025. Setelah itu, jumlah wisatawan diperkirakan mulai berangsur turun pada 2 hingga 3 Januari 2026.
“Biasanya puncak kedua itu pas malam tahun baru. Setelah itu perlahan berkurang,” jelas Onny.
Dari sisi target, Disparta berharap angka kunjungan wisata pada libur Nataru tahun ini dapat melampaui capaian tahun sebelumnya. Sebagai gambaran, sepanjang Desember tahun lalu, jumlah kunjungan wisata ke Kota Batu tercatat sekitar 2 juta orang.
“Harapan kami tentu bisa naik dari tahun lalu,” katanya.
Hingga saat ini, pengumpulan data kunjungan masih berlangsung. Onny menyebut, data yang sudah masuk baru sekitar 53 persen dari total pelaku usaha pariwisata. Dengan cakupan tersebut, angka kunjungan sementara tercatat sekitar 255 ribu wisatawan. Angka itu baru berasal dari sektor akomodasi dan daya tarik wisata, belum termasuk sektor kuliner dan usaha pendukung lainnya.
“Masih banyak yang belum masuk laporannya. Jadi angkanya masih bisa bertambah,” tegasnya.
Lebih rinci, berdasarkan data terakumulasi Disparta pada Jumat (27/12/2025), tercatat total 169.246 kunjungan wisata. Perhitungan tersebut berasal dari laporan 91 jasa akomodasi dan 44 daya tarik wisata di Kota Batu.
Dari total itu, sebanyak 133.832 kunjungan tercatat di berbagai destinasi wisata. Sementara 35.414 kunjungan lainnya berasal dari hotel dan penginapan.
Namun demikian, angka tersebut baru mencerminkan sekitar 41,24 persen dari total keseluruhan data yang seharusnya masuk. Artinya, masih ada sekitar 58,76 persen jasa akomodasi dan destinasi wisata yang belum melaporkan kunjungan.
Selain laporan manual, Disparta Kota Batu juga memantau pergerakan wisatawan melalui metode mobile data positioning (MDP). Pemantauan ini difokuskan di sejumlah titik padat wisata, seperti Desa Oro-Oro Ombo, kawasan Songgoriti, serta Alun-Alun Kota Wisata Batu. (Ananto Wibowo)




