WALI Kota Batu, Nurochman. (Foto: Ananto Wibowo/Malang Post)
MALANG POST – Perayaan akhir tahun di Kota Batu tahun ini tak sekadar soal gemerlap dan keramaian. Wali Kota Batu Nurochman memilih memberi makna lebih dalam dengan mengajak masyarakat menengok sisi kemanusiaan dan lingkungan.
Melalui Surat Edaran Nomor 658.1/3702/35.79.410/2025 yang ditetapkan pada 23 Desember 2025, Cak Nur sapaan Nurochman menegaskan dua pesan utama yakni, empati terhadap korban bencana banjir di Aceh dan Sumatera, serta komitmen bersama untuk merayakan pergantian tahun tanpa meninggalkan persoalan sampah.
Banjir yang melanda sejumlah wilayah di Aceh dan Sumatera, menelan korban jiwa sekaligus menyisakan kerusakan lingkungan, menjadi latar belakang terbitnya edaran tersebut.
Di saat bersamaan, Kota Batu sebagai daerah tujuan wisata diperkirakan akan mengalami lonjakan aktivitas masyarakat dan wisatawan, yang berpotensi memicu peningkatan timbulan sampah di berbagai ruang publik.
“Perayaan harus tetap bermakna, namun tidak meninggalkan beban lingkungan,” tegas Cak Nur, Minggu (28/12/2025).
Ia mengimbau agar seluruh rangkaian perayaan Natal dan Tahun Baru di Kota Batu diawali atau disertai dengan doa bersama maupun hening cipta untuk para korban bencana. Pesan empati ini ditujukan kepada seluruh elemen masyarakat, termasuk penyelenggara acara, tempat ibadah, hingga pelaku usaha pariwisata.
Tak berhenti pada sisi kemanusiaan, edaran tersebut juga menekankan penerapan konsep perayaan minim sampah. Mulai dari menghindari penggunaan plastik sekali pakai, memanfaatkan dekorasi ramah lingkungan, hingga menggunakan material yang dapat dipakai ulang.
Pelaku usaha, pengelola destinasi wisata, hotel, restoran, kafe, hingga penyelenggara acara diwajibkan menyediakan fasilitas sampah terpilah di setiap lokasi kegiatan. Pengelolaan sampah pun harus disesuaikan dengan jenis dan volume timbulan, sejak dari pengangkutan hingga penanganan akhir.
“Pengunjung juga kami imbau membawa peralatan makan dan minum guna ulang, tas belanja, serta wadah pribadi. Masyarakat diharapkan aktif memilah sampah dan memastikan area kegiatan kembali bersih setelah acara selesai,” ujarnya.
Untuk memastikan kebijakan ini berjalan efektif, Pemkot Batu menginstruksikan koordinasi lintas perangkat daerah hingga tingkat desa dan kelurahan. Langkah ini diharapkan mampu mengawal pelaksanaan perayaan yang aman, tertib, sekaligus berwawasan lingkungan.
“Melalui edaran ini, kami berharap perayaan Nataru berlangsung aman, khidmat, serta bertanggung jawab. Empati kemanusiaan tetap terjaga dan Kota Batu tetap bersih serta sehat,” tutur Cak Nur.
Merespons edaran tersebut, Kepala Dinas Pariwisata Kota Batu, Onny Ardianto menyatakan pihaknya telah melakukan pemetaan tindak lanjut. Fokus utama diarahkan pada pelaksanaan doa bersama bagi korban bencana serta pengelolaan sampah di kawasan wisata.
“Pengelolaan sampah sangat krusial bagi kami. Setiap ada wisatawan, hampir pasti diikuti timbulan sampah baru,” kata Onny.
Karena itu, ia berharap kesadaran bersama tumbuh, baik dari wisatawan maupun pengelola destinasi dan jasa akomodasi. “Kami harap semua pihak bisa lebih sadar dan bertanggung jawab dalam mengelola sampahnya dengan baik,” pungkasnya. (Ananto Wibowo)




