MALANG POST – Tim Tanggap Darurat Bencana (TDB) Universitas Negeri Malang (UM) bersama Palang Merah Indonesia (PMI) Kota Malang bergerak menuju Kabupaten Agam, Sumatera Barat, untuk memberikan bantuan medis dan edukatif pasca bencana banjir.
Kegiatan lapangan dimulai sejak pagi buta dan berjalan hingga malam hari dengan respons positif dari warga setempat. Rangkaian aksi dibagi menjadi dua kelompok operasional.
Tim 1 fokus pada pelayanan kesehatan lansia dengan pemeriksaan terhadap 24 warga lanjut usia.
Sementara Tim 2 menggelar permainan edukatif serta membagikan alat tulis dan perlengkapan sekolah kepada 60 anak dari kelas 1 SD hingga kelas 3 SMA.

Laporan memperlihatkan semua kegiatan berjalan lancar dan mendapat sambutan hangat dari keluarga serta komunitas setempat.
Sekitar pukul 12.30 WIB, tim melanjutkan kunjungan ke Posko Jorong Bancah dan Puskesmas Paninjau untuk memperkuat koordinasi lintas institusi bersama Fakultas Kedokteran Universitas Padjadjaran (UNP) dan Universitas Baiturrahmah.
Dekan FK UM, Dr. dr. Moch. Yunus, M.Kes, yang turun langsung sebagai pendamping Tim TDB UM, menegaskan bahwa fokus koordinasi adalah pada kondisi kesehatan warga dan kebutuhan pelayanan lebih lanjut, termasuk rujukan dan suplai obat.
Evaluasi internal digelar pada pukul 21.00 WIB untuk menilai capaian hari pertama serta merumuskan rencana teknis kegiatan lanjutan di wilayah Palupuh pada Senin (22/12/2025).

Laporan menekankan empat prioritas utama: pemeriksaan kesehatan, dukungan psikososial bagi anak-anak, penguatan jejaring dengan posko lokal, serta fasilitas kesehatan setempat.
Hasil konkret hari pertama menunjukkan minimal 84 penerima manfaat, terdiri dari 24 lansia dan 60 anak. Persiapan untuk intervensi lanjutan pun terus dipercepat guna memastikan dampak yang lebih luas bagi komunitas yang terdampak banjir.
Melalui aksi nyata ini, UM menegaskan perannya tidak hanya sebagai perguruan tinggi yang unggul secara akademik, tetapi juga sebagai agen kemanusiaan yang hadir dekat dengan masyarakat, dalam misi kemanusiaan dan penanganan respons bencana berbasis komunitas. (M Abd Rachman Rozzi-Januar Triwahyudi)




