MALANG POST – Komitmen nyata para pendidik, dokter, dan relawan kembali terlihat dalam kegiatan pengabdian masyarakat yang diprakarsai Departemen Ilmu Kesehatan Anak Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya (FK UB), bekerja sama dengan Ikatan Alumni Residen Anak (IKARA) UB dan Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) Cabang Jawa Timur V – RSUD Saiful Anwar Malang.
Mereka fokus menolong para penyintas erupsi Gunung Semeru di Posko Pengungsian SMPN 2 Pronojiwo, titik penampungan yang saat ini menjadi salah satu yang paling banyak menampung pengungsi.
Kegiatan yang diselenggarakan ini menitikberatkan pada kesehatan anak-anak terdampak bencana, baik yang tinggal di posko maupun lingkungan sekitar yang turut merasakan dampaknya.
Tim medis memberikan pemeriksaan dan pengobatan langsung untuk keluhan kesehatan umum serta potensi penyakit yang lazim muncul dalam situasi pengungsian.
Tak hanya layanan kuratif, tim juga melakukan skrining tumbuh kembang untuk memastikan status perkembangbiakan anak tidak terganggu pasca-bencana. Hasil pemeriksaan tumbuh kembang menjadi acuan langkah tindak lanjut yang disesuaikan dengan kebutuhan setiap anak.

“Melalui kegiatan ini, kami berupaya memastikan bahwa kebutuhan kesehatan anak-Anak terdampak erupsi dapat ditangani dengan cepat dan tepat. Anak adalah kelompok paling rentan dalam situasi bencana, sehingga pemantauan kesehatan fisik maupun tumbuh kembang mereka menjadi prioritas utama.”
“Kami berharap pendampingan ini tidak hanya membantu pemulihan jangka pendek, tetapi juga membangun fondasi pemantauan kesehatan berkelanjutan bagi para penyintas cilik di wilayah Pronojiwo,” ujar Dr. Ariani, M.Kes, Sp.A(K), Ketua Pelaksana kegiatan.
Selain layanan kesehatan, acara ini dilengkapi sesi edukasi dan diskusi kesehatan anak bersama tenaga kesehatan di posko. Dalam sesi tersebut, Departemen Ilmu Kesehatan Anak berbagi informasi mengenai tata laksana kesehatan anak di situasi bencana, penanganan keluhan umum, serta upaya promotif dan preventif untuk meminimalisasi risiko penyakit akibat kondisi lingkungan pengungsian.
Kehadiran kegiatan ini menegaskan komitmen FK UB melalui Departemen Ilmu Kesehatan Anak beserta jejaring alumni dan organisasi profesi untuk terus hadir dan memberi kontribusi nyata bagi masyarakat.
Fokus utama tetap pada pemenuhan kebutuhan kesehatan anak sebagai kelompok rentan yang memerlukan perhatian khusus, sekaligus memperkuat kolaborasi lintas bidang dalam penanganan kesehatan masyarakat.
Diharapkan, kegiatan ini dapat mempercepat pemulihan kondisi anak-anak terdampak bencana dan meningkatkan kualitas kesehatan mereka untuk masa depan yang lebih baik. (M Abd Rachman Rozzi-Januar Triwahyudi)




