Penyerahan hygiene-kit ke BPBD Kab. Agam, diterima langsung oleh Bupati Kab. Agam. (Foto: Istimewa)
MALANG POST – Di tengah lumpur dan sisa genangan banjir yang belum sepenuhnya surut, bantuan terus mengalir bagi warga terdampak bencana banjir dan longsor di Kabupaten Agam.
Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) menunjukkan kepeduliannya dengan menyalurkan bantuan hygiene kit guna membantu para penyintas menjaga kebersihan dan kesehatan diri.
Bantuan hygiene kit tersebut disalurkan pada 19 Desember 2025, melalui Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Agam dan diterima langsung oleh Bupati Agam, Ir. H. Benni Warlis, M.M.
Penyaluran ini merupakan bagian dari program respon bencana UMM terhadap musibah banjir dan longsor yang melanda sejumlah wilayah di Sumatera Barat, khususnya Kabupaten Agam.
Sebelumnya, UMM juga telah menyalurkan ratusan hygiene kit ke beberapa wilayah terdampak banjir dan longsor di Kabupaten Agam sejak 8 Desember 2025.
Terbaru, tim kampus putih juga menyalurkan bantuan tersebut langsung kepada para warga daerah maninjau pada 21 Desember 2025.
Hygiene kit tersebut berisi perlengkapan dasar kebersihan, seperti sabun, handuk, serta alat-alat kebersihan lainnya yang sangat dibutuhkan oleh warga di pengungsian.
Bupati Agam, Ir. H. Benni Warlis, M.M., menyampaikan apresiasi dan rasa terima kasihnya kepada UMM atas bantuan yang diberikan.

Ia mengatakan bahwa hygiene kit tersebut nantinya akan didistribusikan ke daerah-daerah yang terdampak paling parah. Menurutnya, bantuan ini sangat dibutuhkan oleh masyarakat, terutama dalam kondisi darurat pascabencana.
“Kami mengucapkan terima kasih kepada UMM atas kepeduliannya. Bantuan ini akan segera disalurkan kepada warga yang membutuhkan,” ujarnya.
Dalam program respon bencana ini, UMM berkolaborasi dengan Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Kemendiktisaintek) untuk membantu penanganan bencana di Sumatera Barat.
Sepanjang bulan ini, UMM mengirimkan puluhan relawan untuk terjun langsung ke lapangan, mulai dari dokter umum, perawat, apoteker Rumah Sakit UMM, dokter muda Fakultas Kedokteran UMM, hingga Mahasiswa Relawan Siaga Bencana (Maharesigana) UMM.
Ketua Pos Koordinasi Relawan UMM, Indra Ferry, menjelaskan. Bahwa penyaluran hygiene kit tersebut bertujuan untuk memberikan fasilitas dasar kebersihan bagi warga terdampak agar tetap dapat menjaga kebersihan diri secara layak di tengah keterbatasan pascabencana.
Menurutnya, banjir dan longsor tidak hanya merusak rumah serta infrastruktur, tetapi juga berdampak langsung pada kondisi kesehatan masyarakat. Terutama bagi mereka yang harus tinggal di pengungsian dengan akses air bersih yang terbatas.
Ia menegaskan bahwa lingkungan yang lembab, kotor dan bercampur lumpur sangat rentan memicu berbagai penyakit.
Khususnya penyakit kulit seperti gatal-gatal, infeksi, dan iritasi. Oleh karena itu, ketersediaan hygiene kit menjadi kebutuhan mendesak bagi para penyintas agar mereka dapat membersihkan diri secara rutin dan menjaga kesehatan tubuh.
Terakhir, Dosen Akuakultur UMM itu berharap agar bantuan yang disalurkan UMM ini dapat memberikan manfaat nyata bagi masyarakat terdampak.
Ia juga berharap kehadiran relawan dan bantuan kemanusiaan ini dapat memberikan dukungan moral bagi para penyintas yang tengah berjuang memulihkan kondisi pascabencana.
“Kami berharap bantuan ini dapat membantu menjaga kesehatan dan meringankan beban para penyintas banjir dan longsor,” tuturnya.(*/M Abd Rachman Rozzi-Januar Triwahyudi)




