MUNDUR: Rosydin (topi putih) saat foto bersama dengan pengurus harian, setelah memberikan pernyataan mengundurkan diri dari Ketum KONI Kabupaten Malang, di Cakra Residence Hotel, Kecamatan Turen, Kabupaten Malang. (Foto: Istimewa)
MALANG POST – Nasib Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI Kabupaten Malang, benar-benar memprihatinkan. Mempunyai 68 cabang olahraga (cabor), tetapi hanya mendapatkan anggaran hanya Rp1,4 miliar.
Bisa jadi karena faktor tersebut, menjadikan Ketua KONI Kabupaten Malang, H. Rosydin, memutuskan mundur. Meski secara resmi, penyebab mundurnya Rosydin, lantaran gagal membawa Kabupaten Malang ke posisi tiga besar Porprov Jatim IX 2025.
Humas KONI Kabupaten Malang, Cahyono, menyebut, pada tahun 2025 ini, KONI mendapatkan anggaran Rp2,5 miliar. Tapi untuk tahun 2026 mendatang, anggaran itu turun drastis. Hanya Rp1,4 miliar.
Anggaran yang bersumber dari dana hibah itu, masih harus dipotong Rp500 juta, untuk anggaran PSSI Askab Malang. Praktis hanya tersisa Rp900 juta, yang harus dipakai untuk pembinaan atlet dari 68 cabang olahraga.
“Dengan anggaran yang sangat super minim itu, pasti akan menjadi masalah sendiri bagi pengurus KONI Kabupaten Malang. Meski pengurangan anggaran itu, karena ada kebijakan Pemerintah Pusat, untuk melakukan efisiensi anggaran di tahun 2026.”
“Ini menjadi tantangan bagi pengurus KONI. Anggaran 2026 nanti hanya menerima Rp1,4 miliar dipotong untuk anggaran PSSI sebesar Rp500 juta. Sisa uang anggaran hanya Rp900 juta,” terang Cahyono, Minggu (21/12/2025), mengutip dari PeweiMalang.com
Lantaran minimnya anggaran, tambah Ketua PWI Malang Raya ini, tentunya hanya akan difokuskan pada cabor dengan skala prioritas. Yakni beralih dari kuantitas ke prioritas berbasis data. Atau program terukur, yang menggunakan bukti dan regulasi.
“Dengan anggaran yang minim itu, harus dilakukan pendekatan-pendekatan. Yakni sedikit tapi tepat sasaran. Atau fokus pada program yang menjamin akuntabilitas dan kesinambungan,” imbuhnya.
Sedangkan untuk tujuan jangka menengah, yakni prestasi tahun 2027, dengan akan digelarnya Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) X 2027, maka di depankan kemandirian dan regulasi sebagai pilar dukungan prestasi olahraga.
Selain itu, Cahyono juga menjelaskan, untuk anggaran olahraga prestasi juga berdampak efisiensi, yakni sebesar Rp50 juta.
Dengan minimnya anggaran untuk prestasi olahraga, maka kemungkinan akan menjadi dampak turunnya prestasi atlet KONI Kabupaten Malang.
Minimnya anggaran tidak hanya dialami KONI Kabupaten Malang. Namun, pada beberapa Porprov yang digelar Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Timur (Jatim), hal ini tidak menciutkan para atlet dan pelatih untuk meraih prestasi.
Dan ini bisa dibuktikan pada Porprov VII 2022 lalu, Kabupaten Malang masuk dalam tiga besar, Porprov VIII 2023 masuk lima besar. Sedangkan di Porprov IX 2025 Kabupaten Malang masuk pada empat besar.
Sehingga dengan semangat yang luar biasa dari para atlet dan pelatih, Kabupaten Malang masih mampu menyumbangkan medali, meski belum bisa mencapai target juara umum maupun runner up.
“Kami berharap dengan anggaran yang sangat minim, KONI Kabupaten Malang tetap berkomitmen untuk terus mencetak atlet berprestasi dan bisa membawa harum nama Kabupaten Malang. Baik di tingkat lokal, nasional maupun internasional,” tegas Cahyono.
Dalam kesempatan itu, dia juga menyampaikan, jika Ketua Umum (Ketum) KONI Kabupaten Malang H Rosydin, usai Rapat Kerja (Raker), pada Sabtu (20/12/2025), di Cakra Residence Hotel, Kelurahan Turen, Kecamatan Turen, Kabupaten Malang, telah menyatakan mengundurkan diri dari Ketua KONI Kabupaten Malang.
Alasan pengunduran dirinya, lantaran telah gagal membawa Kabupaten Malang masuk tiga besar di Porprov IX 2025. Padahal saat itu Malang Raya sebagai tuan rumah, termasuk Kabupaten Malang.
“Saya mengundurkan diri dari Ketum KONI Kabupaten Malang, karena gagal untuk mempersembahkan Kabupaten Malang masuk tiga besar di Porprov IX 2025.”
“Saya mengundurkan diri tidak ada paksaan atau intervensi dari mana pun. Ini murni dari lubuk hati saya yang terdalam.”
“Pejabat (Pj) Ketum KONI Kabupaten Malang, untuk sementara dijabat Wakil Ketua Umum (Waketum) II, Mulyadi,” terang Rosydin. (*/Ra Indrata)




