MALANG POST – Pascabanjir yang melanda sejumlah wilayah di Sumatra Barat, kebutuhan layanan kesehatan warga terdampak masih menjadi perhatian utama. Menyikapi kondisi tersebut, Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) membuka posko kesehatan di kawasan Maninjau, Kabupaten Agam, untuk memberikan layanan medis gratis bagi puluhan warga terdampak banjir setiap harinya sejak 16 hingga 25 Desember 2025.
Dalam kegiatan kemanusiaan di wilayah tersebut, UMM mengirimkan satu dokter umum dan satu perawat dari Rumah Sakit UMM, serta tiga dokter muda dari Fakultas Kedokteran UMM. Program ini didukung pendanaan dari Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Kemendiktisaintek) sebagai bentuk kontribusi perguruan tinggi dalam penanganan pascabencana.
Dokter umum RS UMM, dr. Ilham Setya Wicaksono, menyampaikan bahwa sebagian besar warga yang datang ke posko mengalami keluhan penyakit kulit, terutama gatal-gatal. Kondisi ini disebabkan oleh penggunaan air yang keruh serta sulitnya akses air bersih pascabanjir.
“Akses air bersih masih sangat terbatas, sehingga banyak warga mengalami gangguan kesehatan, khususnya penyakit kulit,” jelasnya.

dr Ilham Setya Wicaksono melakukan screening kesehatan warga. (Foto: Istimewa)
Setiap harinya, posko kesehatan UMM melayani puluhan pasien. Tim medis membawa berbagai jenis obat-obatan untuk memenuhi kebutuhan warga. Selain layanan pengobatan umum, posko ini juga menyediakan pemeriksaan kesehatan gratis, seperti cek tekanan darah, gula darah, asam urat, dan kolesterol. Edukasi kesehatan terkait penyakit serta penanganan awal juga diberikan kepada masyarakat agar mereka dapat lebih waspada terhadap kondisi kesehatannya.
dr. Ilham menambahkan bahwa mayoritas pasien merupakan warga yang terdampak langsung bencana banjir. Ia juga menceritakan kondisi perjalanan menuju lokasi posko yang cukup memprihatinkan. Banyak jalan, rumah, jembatan, dan sawah mengalami kerusakan parah, dengan material batu dan kayu yang terbawa arus banjir masih mendominasi area sekitar. Meski demikian, ia menegaskan bahwa perjuangan tersebut dilakukan demi tujuan kemanusiaan.
“Harapan kami, kehidupan masyarakat bisa kembali pulih dan kolaborasi semua pihak dapat mempercepat pemulihan pascabencana. Kami memang hadir sementara, tetapi semoga bisa membantu warga menjaga kesehatan mereka,” ujarnya.
Sementara itu, bidan setempat, Afrida Arianti, mengungkapkan rasa terima kasih atas kehadiran tim kesehatan dari UMM. Menurutnya, layanan kesehatan gratis ini sangat membantu warga yang kesulitan mengakses fasilitas kesehatan akibat kondisi pascabencana.
“Kami sangat berterima kasih karena kehadiran tim UMM membuat warga tidak perlu jauh-jauh mencari layanan kesehatan, terutama di situasi yang masih sulit seperti sekarang,” tuturnya.(*/M Abd Rachman Rozzi-Januar Triwahyudi)




